Banjir Bandang di Situbondo, Ratusan Rumah Terdampak

Banjir Bandang di Situbondo, Ratusan Rumah Terdampak Rumah terdampak banjir di Situbondo.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (3/1/2025) menyebabkan ratusan rumah terendam akibat banjir bandang di Situbondo. Ketinggian air yang diketahui sekira 50-200 cm menggenangi permukiman warga.

"Kemarin, karena memang hujan sangat lebat disertai angin, cuaca ekstrem menimbulkan beberapa bencana," kata Kalaksa BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, kepada BANSAONLINE.com, Selasa (4/2/2025).

Ia menjelaskan, banjir melanda 6 kecamatan dan 8 desa.

"Banjir bandang terjadi di wilayah Kecamatan Mlandingan di Desa Mlandingan Wetan, yang juga tidak kalah besarnya adalah banjir bandang yang menimpa di Kecamatan Kendit di Desa Tambak Ukir, dan Desa Kendit, juga Desa Alas Bayur, Desa Campoan, Kecamatan Bungatan, kemudian sebagian di wilayah Jatibanteng. Sebagian juga banyak terjadi di wilayah Kecamatan Panarukan di Desa Duwet, di Desa Kilensari," paparnya.

Disebutkan olehnya, banjir menyebabkan tanah longsor di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, dan pohon tumbang di beberapa lokasi.

"Sampai dini hari, kami lembur untuk memperlancar masyarakat dalam melakukan perjalanan," ucapnya.

Ia mengungkapkan, banjir mengakibatkan rumah warga rusak dan kemasukan air.

"Laporan hingga saat ini, tidak ada korban jiwa, rumah rusak di beberapa lokasi, 4 rumah roboh di Mlandingan Wetan, dan rumah-rumah kemasukan air. Sedang banyak rumah kemasukan air, saat ini masih dilakukan pendataan assesmen dengan pemerintah desa setempat," katanya.

Sruwi menyatakan telah melakukan pembagian tugas untuk menangani banjir bandang dengan menggandeng Brimob Bondowoso.

"Ada 2 peleton dikirim dari Bondowoso, kita bagi menjadi 2 di wilayah Kecamatan Kendit, Kecamatan Bungatan dan sebagian Mlandingan," ujarnya.

Saat ini, semua elemen dilibatkan untuk melakukan pembersihan di lokasi banjir.

"Kami bagi tugas melakukan kerja bakti pembersihan," pungkasnya.

Banjir bandang kali ini merupakan peristiwa kedua saat musim hujan, di mana kejadian serupa terjadi pada Desember 2024 di Kecamatan Kendit atau bagian barat Situbondo. (sbi/mar)