Laga Persela Vs Persijap Ricuh, Suporter Rusak Fasilitas Stadion Tuban Sport Center

Laga Persela Vs Persijap Ricuh, Suporter Rusak Fasilitas Stadion Tuban Sport Center Kerusuhan di Stadion Bumi Wali Tuban saat Persela melawan Persijap.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pertandingan lanjutan babak 8 besar Liga 2 antara Persela Lamongan melawan Persijap di Stadion Tuban Sport Center (TSC) pada Selasa (18/2/2025) sore kemarin berakhir rusuh.

Dampak dari kerusuhan tersebut, pertandingan dihentikan pada menit ke-78. Sejumlah fasilitas stadion juga dirusak oleh sejumlah oknum suporter yang masuk ke lapangan. 

Tampak spanduk papan iklan dan gawang dibakar serta kaca-kaca ruangan di stadion dipecah oleh massa. Peristiwa itu juga mengakibatkan pertandingan antara Persela vs Persijap ditangguhkan.

Paskakejadian, Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, memastikan suporter telah dikendalikan. Ia menyebut, awal mula kericuhan terjadi ketika ada suporter yang turun ke lapangan, dan saling melempar botol minuman milik pemain.

Mereka juga menyalakan api di gawang lapangan akibat Persela Lamongan tertinggal 0-1 oleh Persijap. Akibat kericuhan itu, pertandingan dihentikan karena asap tebal dari flare yang dinyalakan oleh suporter yang membuat laga tidak berjalan kondusif.

Namun, seluruh personel baik TNI dan Polri langsung gerak cepat menghalau dan membubarkan seluruh suporter yang turun ke lapangan saat kericuhan.

"Tadi memang ada insiden, tapi alhamdulilah bisa kita kendalikan dan alhamdulilah berjalan aman dan lancar," kata Oskar.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa kondisi wasit, pemain dan pelatih dari keduanya juga sudah berhasil diamankan dan para suporter sudah bisa dihalau oleh seluruh personel. 

"Kami pengamanan melibatkan 540 personel ada dari Brimob dan TNI juga," ucap Oskar.

Selain itu, ia menyebut Polres Tuban juga langsung melakukan sterilisasi di lapangan untuk mengantisipasi adanya kelompok lainnya yang berupaya untuk melakukan tindakan lain. 

"Jadi para suporter sudah kami imbau untuk kembali ke tempat masing-masing," tuturnya.

Tidak sempat ada korban jiwa dalam kericuhan, sebab personel pengamanan berhasil menghalau agar kericuhan tidak membesar dan meluas.

Kapolres Tuban mengaku bakal mengevaluasi insiden di Stadion TSC.

"Ini bisa dijadikan evaluasi juga, bagaimana nanti bisa dikomunikasikan dengan pihak official untuk kegiatan pengamanan selanjutnya bisa kita maksimalkan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Tuban, M. Emawan Putra, menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan panitia penyelenggara, dan Manajer Persela terkait kerusakan di Stadion TSC.

"Sudah kita koordinasikan dengan Panpel dan Manager Persela. Semua kerusakan d TSC akibat kerusuhan itu menjadi tanggung jawab mereka dan mereka sanggup memperbaiki seperti kondisi semula," akunya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kericuhan diduga terjadi karena suporter Persela tidak puas dengan kepemimpinan wasit yang memberikan kartu merah pada menit ke-20 hingga Laskar Joko Tingkir harus kebobolan pada menit ke-37.

Oknum suporter yang kecewa akhirnya melempar botol minuman, dan flare ke lapangan pada menit ke-75. Lalu, beberapa oknum suporter turun ke lapangan dan diikuti lainnya hingga memaksa wasit menghentikan pertandingan pada menit ke-78. (coi/mar)