Profesor Unair yang Bunuh Diri, Dikenal Pekerja Keras dan Seorang Mualaf

Profesor Unair yang Bunuh Diri, Dikenal Pekerja Keras dan Seorang Mualaf Suasana saat penghormatan terakhir Aula Fakultas Kedookteran Hewan Unair Kampus C Jumat (25/9/2015). foto: surya/sany eka putri

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jenazah almarhum Prof Drh Ngakan Ketut Laba Mahaputra yang disalatkan di Masjid Asshakienah Arief Rahman Hakim, lalu dibawa ke Aula Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Kampus C untuk mendapatkan penghormatan terakhir, Jumat (25/9).

Salah satu rekan seangkatan, Prof Drh Zaenal mengatakan, Prof Laba dikenal sebagai sosok pekerja keras. "Teman seangkatan saya. Tahun 1979. Memang beliau orangnya pekerja keras," kata dia seusai mengikuti prosesi penghormatan terakhir yang diikuti civitas akademika FKH Unair serta pegawai FKH.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu

Menurut seorang perwakilan keluarga, Prof Laba yang lahir di Gianyar 24 Nopember 1952 ini seorang mualaf. "Bapak seorang mualaf sekitar 6 tahun lalu," katanya singkat sesaat sebelum berangkat ke Pemakaman Keputih.

Sayang, istri Prof Laba masih enggan diwawancarai dengan alasan masih berkabung.
"Nanti saja ya. Mohon pengertiannya. Kami masih dalam keadaan berduka. Terima kasih," papar Dr Hening, istri Prof Laba. (tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO