
SITUBONDO,BANGSAONLINE.com - Penolakan pemilik toko di Jl. Irian Jaya terkait rencana pasar Ramadan yang menghadirkan 160 UMKM akhirnya menemui titik temu.
Hasil dari mediasi yang digelar Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo di aula Diskoperindag, Kamis (27/2/2025), pasar Ramadan tetap dilaksanakan 3-26 Maret 2025 di jalan tersebut .
Baca Juga: Mark Up Data Guru Ngaji 2024 di SItubondo Sebabkan Pemborosan Rp3,4 M, Pemkab Harus Ubah Juknis
"Semua berjalan dengan lancar, meskipun banyak sekali itu catatan-catatan, tetapi catatan itu bisa diselesaikan dengan penuh tanggung jawab," kata Kadiskoperindag, Edy Wiyono.
Sekretaris Komisi II DPRD Situbondo, Suprapto menagatakan, rencana Pasar Ramadan di jalan Irian Jaya sejalan dengan keinginan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo untuk menjadikan kawasan pasar Mimbaan (termasuk jalan Irian Jaya) sebagai pusat roda keuangan.
"Bupati Rio menginginkan kegiatan-kegiatan seperti masa zaman dulu tahun 80-an, jadi sentralisasi keuangan ada di pasar Mimbaan," kata Suprapto.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Sebut Musrenbang Pemkab Situbondo Cacat Hukum, Bapperinda Bilang Begini
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE, pemilik toko dalam mediasi tersebut beralasan, Pasar Ramadan berdampak pada pendapatan mereka.
"Pengalaman tahun lalu, cukup menyakitkan, pendapatan minus," keluh pemilik Toko sahabat Baru, Xiong.
Setelah melalui proses dialog, akhirnya disepakati bahwa Pasar Ramadan tetap dilaksanakan di jalan Irian Jaya, dengan ketentuan harus menjaga ketertiban dan tidak saling menganggu diataara mereka.
Baca Juga: OJK Sampaikan Sektor Jasa Keuangan di Wilker Kediri Tumbuh Stabil
Sementara itu, ketua pelaksana Pasar Ramadan UMKM, Sasha Natasha menyambut baik kesepakatan ini. Walau kata dia, ada sekitar 20 UMKM tidak mendapatkan stan.
"Kita akan mencari solusi kira-kira mau dipindah ke mana atau ada rollingan dari teman-teman, misal gantian untuk 3 hari masuk, 3 hari libur," jlentrehnya
Ketua komisi II,Djaenur Ridho merasa senang dengan kesepakatan ini.
Baca Juga: Suku Bunga 3 Persen, Pelaku UMKM di Jatim Bisa Kembali Nikmati Prokesra 2025
"UMKM jalan, toko jalan, tidak dirugikan," tandasnya.
Hadir dalam pertemuan itu, Komisi II DPRD, Kepolisian Resort Situbondo, Dishub, Satpol PP, camat panji, lurah Mimbaan, dan Tim Transisi Bupati. (sbi/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News