
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah dinobatkan sebagai Tokoh Ekonomi Regional dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim. Penghargaan itu diterima dalam momen PWI Jatim Award 2025.
Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, kepada Gubernur Khofifah saat puncak peringatan Hari Pers Nasional 2025, dan HUT PWI tingkat provinsi ke-79 di Gedung Negara Grahadi, Senin (28/4/2025).
PWI Jatim menilai Khofifah dapat terus menjaga konsistensi, dan kepedulian yang tinggi dalam menciptakan ekosistem perekonomian antardaerah melalui program 'Misi Dagang'.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh PWI Jatim. Menurut dia, penghargaan ini merupakan wujud apresiasi untuk seluruh pelaku ekonomi di Jatim yang selama ini telah berkontribusi dalam meningkatan perekonomian di Bumi Majapahit.
"Apresiasi dari PWI ini sebenarnya apresiasi untuk seluruh pelaku dunia usaha dunia industri di Jawa Timur karena di dalam misi dagang merekalah yang punya peran besar," ujarnya.
Jatim, lanjut Khofifah, belum lama ini melakukan misi dagang ke Maluku Utara dan Maluku, yang mana animo masyarakat di wilayah tersebut sangat tinggi dalam menyambut program misi dagang Jatim.
Hal ini dibuktikan dengan transaksi ekonomi saat itu menembus angka Rp460,7 miliar di Maluku, dan Rp568 miliar di Maluku utara.
"Alhamdulillah, transaksi yang bisa kita capai adalah Rp568 miliar dalam misi dagang di Maluku Utara. Dan kemarin di Maluku kita melakukan misi dagang dan tercatat Rp460,7 miliar," kata Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung terkait tema besar HPN ke-79. Menurutnya tema 'Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa' ini sangat stratrgis, selaras dengan program Presiden RI, Prabowo Subianto.
Oleh karenanya, Khofifah mengajak seluruh insan pers, untuk terus mengawal program tersebut hingga semangat Indonesia mewujudkan swasembada pangan dapat tercapai. Salah satu yang diyakini bisa terwujud lebih cepat ialah swasembada beras dan gula.
Secara data, lanjut Khofifah, untuk swasembada gula, rata-rata nasional satu hektare lahan menghasilkan 5 ton gula. Sementara di Jatim, satu hektare lahan telah menghasilkan 13 ton gula.