Bupati Malang Ajak Warga Dukung KEK Singhasari

Bupati Malang Ajak Warga Dukung KEK Singhasari Bupati Malang saat memberi sambutan.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bupati Malang, Sanusi, menekankan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2019.

Ia pun mengajak warga untuk memberikan waktu dan kesempatan agar program ini bisa berjalan maksimal, serta memberikan manfaat ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.

“Program ini masih berjalan bertahap, dampaknya nanti akan terasa. Akan ada peningkatan kegiatan ekonomi, khususnya dari sektor intelektual dan industri kreatif,” kata Sanusi.

Bupati Malang juga menyoroti bahwa pihak-pihak yang menolak adanya KEK Singhasari ini belum diketahui secara pasti identitasnya. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh.

“Banner penolakan itu tidak jelas siapa yang pasang. Jangan sampai masyarakat diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

KEK Singhasari memiliki empat zona utama: pariwisata, teknologi digital, pendidikan, dan industri kreatif. Ia menyebut, zona pendidikan dan teknologi telah mulai menunjukkan perkembangan, seperti hadirnya SMK Animasi, Sekolah Internasional King’s College London University, serta rencana pendirian sekolah vokasi oleh Universitas Brawijaya.

Dengan perkembangan tersebut, Sanusi optimis KEK Singhasari akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal di masa depan.

“Mari kita dukung bersama, karena ini untuk kepentingan jangka panjang Kabupaten Malang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Jefry Arnast, menegaskan bahwa informasi yang beredar tentang penolakan dari warga terhadap rencana pengembangan KEK Singhasari tidaklah akurat dan menyesatkan.

“Dari pihak desa, kami ingin klarifikasi bahwa tidak ada penolakan sama sekali. Saya pribadi bahkan keliling malam-malam, tidak ada banner penolakan. Banner yang muncul baru sekitar pukul 3 pagi, dan saya langsung dihubungi warga yang merasa bingung. Mereka tidak merasa ada penolakan terhadap KEK,” paparnya saat dikonfirmasi, Kamis (8/5/2025)

Ia menambahkan, masyarakat di desanya justru sangat mendukung keberlanjutan KEK Singhasari, karena mereka memahami bahwa keberadaannya memberikan keuntungan besar bagi desa, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan nilai tanah.

Lebih lanjut, Jefry juga menjelaskan bahwa banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Desa Klampok, khususnya untuk sektor pendidikan dan pariwisata yang menjadi fokus utama dalam rencana pengembangan KEK Singhasari. Namun, kabar penolakan yang beredar tanpa kejelasan sumbernya telah menimbulkan keraguan di kalangan investor.

“Masyarakat Klampok sangat mengharapkan KEK ini dapat berjalan. Banyak investor yang sudah mulai melirik desa kami sebagai lokasi strategis untuk pengembangan sektor-sektor penting seperti pendidikan dan pariwisata. Sayangnya, adanya kabar penolakan ini justru membuat beberapa investor ragu untuk melanjutkan rencana investasi mereka,” urai Jefry.

Ia menegaskan, proyek ini adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Klampok.

“Insya Allah, KEK ini akan membawa banyak manfaat untuk kemaslahatan masyarakat Kelampok. Kami berharap proyek ini dapat terus berjalan dan segera terealisasi untuk kebaikan semua pihak,” harapnya. (dad/mar)