Pastikan Kelayakan Hewan Kurban, Bupati Kediri Kerahkan Petugas ke Kandang Peternak

Pastikan Kelayakan Hewan Kurban, Bupati Kediri Kerahkan Petugas ke Kandang Peternak Petugas dari DKPP Kabupaten Kediri saat mengecek kesehatan salah satu hewan kurban. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menerjunkan petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk melakukan monitoring hewan kurban.

Dalam kegiatan monitoring ini, petugas mendatangi kandang milik peternak yang menyediakan hewan untuk kurban. Hewan ternak yang ada kemudian dilakukan pengecekan untuk memastikan dalam kondisi sehat dan sudah cukup umur.

"Lewat monitoring ini, kami dari DKPP memastikan keterkaitan kesehatan dan kondisi hewan yang akan dijadikan kurban," kata Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Sabtu (24/5/2025).

Menurut dia, meski beberapa bulan terakhir tidak ditemukan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Kediri, namun hal ini diakui tetap masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai. 

Selain vaksinasi yang masih berjalan, petugas juga melakukan edukasi kepada peternak supaya menjaga kondisi kesehatan hewan ternak dan kebersihan kandang melalui monitoring.

Di sisi lain, melalui kegiatan (monitoring) yang dilakukan, petugas juga mendata populasi hewan ternak yang siap kurban. Di Kabupaten Kediri dari data DKPP pada tahun ini jumlah sapi yang siap kurban sebanyak 12.000 ekor, kambing kurang lebih 46.000 dan domba 6.600 ekor.

"Hasil monitoring selama 10 hari ini, permintaan (hewan kurban) baik dari masyarakat Kabupaten Kediri maupun luar Kabupaten betul-betul luar biasa," ucap Tutik.

Tingginya permintaan hewan kurban dari luar daerah itu dianggap menjadi perhatian pelaku usaha ternak supaya mengetahui harapan konsumen. Pasalnya, pembeli saat ini lebih selektif dalam memilih hewan yang akan dijadikan kurban.

Untuk memastikan hewan ternak yang keluar kandang dalam kondisi sehat menjelang Idul Adha 2025, Tutik meminta dokter hewan yang terjun ke lapangan untuk membuatkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Jadi nanti yang menerima sudah tahu ada SKKH, minimal sudah dicek dokter hewan dan tidak ada indikasi penyakit hewan menular," tuturnya.

Kegiatan monitoring hewan kurban yang dilakukan petugas dari DKPP mendapatkan sambutan positif dari peternak, salah satunya Wahyu Widianto. 

Pemilik kandang ternak di Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih tersebut mengaku SKKH saat ini sangat dibutuhkan para peternak.

"Seperti tempat kami ini, pembeli kebetulan juga minta SKKH. Alhamdulilah adanya kegiatan monitoring yang dilakukan oleh pemerintah ini sangat membantu kami para peternak," akunya.

Menurut dia, di kandang miliknya terdapat 20 ekor sapi dan hampir semua telah dipesan konsumen untuk kurban. 

"Selain sapi, kamk juga mengembangkan ternak domba yang populasinya kini sekitar 200 ekor, " ucapnya singkat. (uji/mar)