Kemarau di Gresik hingga Desember, BPBD Intens Gelontor Air Bersih

Kemarau di Gresik hingga Desember, BPBD Intens Gelontor Air Bersih Warga korban kekeringan menerima bantuan air bersih. foto: syuhud/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kemarau panjang melanda Kabupaten Gresik yang diperkirakan hingga bulan Desember 2015, mendatang, membuat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) , lakukan antisipatif. BPBD intens lakukan droping air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Terutama, kering kritis. Penegasan itu disampaikan oleh Kepala BPBD , Abu Hasan, Jum'at (9/10).

Menurut Hasan, kekeringan yang melanda Kabupaten Gresik sekarang memasuki masa tanggap darurat. Tanggap darurat tersebut berlaku hingga bulan Oktober 2015. Sebab, berdasarkan laporandari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisikan), hingga bulan Oktober hujan belum turun.

Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023

Karena itu, lanjut Abu Hasan, BPBD Gresikakan terus lakukan pemantauan desa-desa yang mengalami kekeringan kritis. Langkah itu dilakukan agar warga di desa-desa tersebut tidak mengalami kekurangan air bersih. "BPBD intens lakukan droping air bersih hingga sekarang,” jelasnya.

Hasan menjelaskan, desa-desa yang mengalami kekeringan pada musim kemarau, terlebih kering kritis, terus berkurang. Ini terjadi karena BPBD intens mengajak warga agar memanfaatkan kantong-kantong air yang ada di wilayah. Dan ajakan itu banyak membuahkan hasil.

Di mana, di desa-desa banyak waduk atau telagayang didalamkan warga, sehingga bisa menampung air sangat banyak ketika musim hujan. "Saat ini, kita jumpai di desa-desa yang dulu alami kekeringan kritis pasca mereka memanfaatkan kantong air di desa mereka, sekarang mereka tidak minta bantuan air bersih ke BPBD pada saat musim kemarau," terangnya.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Hasan menambahkan, faktor lainyang menyebabkan, warga terdampak kekeringan tidak minta bantuan air bersih, karena merekamemanfaatkan HIPAM (himpunan pengusaha air minum) dan memanfaatkan air sungai Bengawan Solo. "Seperti warga yang tinggaldi sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, seperti warga Dukun, Bungah dan Manyar, mereka masih bisa mengkonsumsi air, karena kondisinya air belum asin," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO