Tiap Tahun Makin Membeludak, Haul Kiai Mustofa Lekok Pasuruan Dihadiri Puluhan Ribu Jemaah

Tiap Tahun Makin Membeludak, Haul Kiai Mustofa Lekok Pasuruan Dihadiri Puluhan Ribu Jemaah Suasana Haul Kiai Mustofa Lekok Pasuruan

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Peringatan Haul KH. Mustofa Sholahudin, Lekok, Kabupaten Pasuruan ke-56 dibanjiri ribuan jemaah.

"Hari ini peringatan haul Romo Mustofa ke-56," kata Kiai Zainulloh Hamid selaku ketua panitia acara yang juga cucu mendiang, Senin (9/6/2025).

Menurutnya, jemaah yang hadir setiap tahun semakin bertambah. Terbukti, kala panitia menyediakan 15.000 nasi kotak, ternyata jemaah yang hadir membeludak. Di luar prediksi panitia.

"Ternyata yang hadir diatas 20.000 jamaah," kata Zainulloh Hamid yang karib dipanggil Gus Amik.

Menurut Gus Amik, faktor Kiai Mustofa Lekok begitu dikenang masyarakat sehingga jemaah yang menghadiri haulnya tiap tahun terus bertambah, antara lain karena kakeknya adalah tokoh yang berjiwa sosialis dan humanis. 

Semasa hidupnya, Kiai Mustofa menganggap semua orang yang sowan seperti saudaranya. 

"Jadi tidak heran kalau almarhum dikenal oleh kalangan masyarakat bawah, pengusaha, atau pejabat," ucap Gus Amik.

Di samping itu, almarhum juga sosok humanis, ramah, sabar, tidak pendendam, dan senang bersedekah. 

Bahkan, lanjut Gus Amik, rumah kakeknya pernah dilempar batu oleh orang sekitar yang suka mengusik aktivitas almarhum. 

Namun, Kiai Mustofa tidak membalas perlakuan orang yang zalim pada dirinya. Justru Kiai Mustofa malah mendatangi pelaku pelemparan sembari membawa oleh-oleh untuk orang tersebut. 

Kiai Mustofa Sholahudin

Mendengar hal tersebut, Kiai Mustofa sempat dimarahi keluarganya. Karena terlalu baik kepada pelempar yang kerap mengusik rumahnya.

"Jadi itu salah satu sifat kesabaran Kiai Mustofa," jelas Gus Amik.

Dalam berdakwah, Kiai Mustofa lebih suka pendekatan amaliah (praktik). Seperti mengajak masyarakat salat berjamaah, kegiatan manaqib rutinan, membangun masjid, silaturrahmi, dan pendekatan hikmah seperti mendoakan orang yang sedang diuji ekonomi, keimanan, urusan sosial dll. 

"Jadi Kiai Mustofa itu lebih ke praktik ubudiyah dalam berdakwah, bukan da'i," ungkapnya.

Gus Amik berharap, jemaah yang hadir bisa meneladani sosok Kiai Mustofa. Ia berharap dapat mempersiapkan haul tahun depan lebih baik dan lebih layak untuk jemaah yang hadir. 

Sebab jemaah yang hadir bukan hanya warga sekitar. Tetapi ada yang dari luar daerah seperti, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Surabaya, Jakarta, bahkan dari luar Jawa. (afa/van)