Momen Haru Warnai Khitanan Massal Polres Blitar, Kapolres Gendong Pemuda Disabilitas Pulang

Momen Haru Warnai Khitanan Massal Polres Blitar, Kapolres Gendong Pemuda Disabilitas Pulang Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman saat menggendong pemuda 20 tahun usai di khitan.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Suasana haru menyelimuti pelaksanaan khitanan massal yang digelar Polres Blitar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Sabtu (21/6/2025).

Dari 100 peserta yang ikut dalam kegiatan sosial tersebut, ada satu sosok yang menyita perhatian dan menyentuh hati semua yang hadir, seorang pemuda berusia 20 tahun asal Kecamatan Nglegok yang hidup dengan cerebral palsy.

Pemuda disabilitas itu datang hanya ditemani ayahnya. Tubuhnya tampak ringkih, duduk di kursi roda di sudut ruangan menanti giliran dikhitan. Saat itulah Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman tiba di lokasi.

Melihat pemuda tersebut, AKBP Arif langsung menghampiri. Usai proses khitan selesai, ia mengangkat dan menggendong pemuda itu menuju mobil yang akan mengantarnya pulang. Momen ini sontak membuat suasana menjadi emosional.

Sesaat setelah menggendong, AKBP Arif tampak menyeka air matanya. Suaranya bergetar menahan haru saat berbicara kepada awak media.

“Maaf... saya masih terharu,” ucapnya lirih sambil berjalan kembali ke ruang khitanan.

Ia menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tapi bentuk nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat.

“Khitanan massal ini untuk membantu masyarakat. Ada 100 anak yang ikut, dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar. Tapi yang paling membekas bagi saya adalah kehadiran seorang anak berkebutuhan khusus, usia 20 tahun, menderita cerebral palsy. Ini membuat saya sangat tersentuh,” katanya.

“Momen seperti ini mengingatkan kita untuk terus bersyukur dan peduli pada sesama,” tambahnya.

Selain khitanan massal, Polres Blitar juga menggelar santunan kepada anak-anak yatim piatu di hari yang sama. Kegiatan ini menjadi rangkaian bentuk kepedulian dan pengabdian Polri kepada masyarakat.

Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya dirayakan dengan upacara dan formalitas, namun dengan aksi kemanusiaan yang membawa pesan mendalam. (ina/msn)