LONDON, BANGSAONLINE.com – Sebuah penelitian menyebut bahwa dalam otak pria, makanan adalah hal terakhir yang dipikirkan, ketika dia didera nafsu birahi.
Para peneliti telah menemukan bahwa otak pria didesain untuk mencari seks, bahkan jika birahinya telah muncul, makanan lezat yang disajikan pun akan terasa hambar. Sebab neuron tertentu mempengaruhi keinginan untuk makan.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Barang Bawaan di Koper saat Traveling
Sebaliknya, pada wanita, tidak memiliki neuron yang sama. Jadi, makanan tetap menjadi daya tarik luar biasa baginya. Sedangkan ngeseks hanyalah sekunder, bahkan hanya sekedar untuk mengais kesenangan sesaat saja. Neuron ini telah dijuluki MCMs atau 'sel misteri laki-laki'.
Meskipun Neuron hanya ditemukan pada otak cacing nematoda, para ilmuwan di University College London mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa mekanisme sama juga ada pada manusia. "Area otak memang terdapat perbedaan pada tiap jenis kelamin di banyak hewan, termasuk manusia," kata Dr Arantza Barrios, University College London.
Dan
itu adalah bukti bahwa otak laki-laki dan perempuan berbeda, untuk
menyikapi sebuah obyek. Ini menjadi perdebatan panjang antara ilmuan melawan
kelompok feminis selama beberapa
dekade.
Co-penulis
Profesor Scott Emmons, dari Departemen Genetika dan Neuroscience di Albert
Einstein College of Medicine, mengatakan: "Meskipun eksperimen dilakukan di cacing kecil, namun
memberikan kita perspektif untuk memahami seksualitas manusia, orientasi seksual, dan
identifikasi gender. Meskipun kami belum melihat pada manusia,
adalah masuk akal bahwa otak pria memiliki jenis neuron,dan
otak perempuan tidak, dan
sebaliknya. Hal ini dapat mengubah mereka merasakan dunia dan prioritas perilaku
mereka."
Baca Juga: 8 Langkah Mudah Merawat Sepatu Lari agar Awet Bertahun-tahun
Spesies cacing
yang digunakan dalam penelitian ini, Caenorhabditis elegans, memiliki dua jenis
kelamin: laki-laki dan hermafrodit.Hermafrodit ini pada dasarnya diubah betina yang
membawa sperma mereka sendiri dan tidak perlu berhubungan seks untuk
mereproduksi.
Para
ilmuwan cacing mencatat, ketika berada di kondisi garam, cacing akan kelaparan. Seiring waktu, cacing akan
menjauhi garam. Namun
ketika garam hadir pada saat yang sama sebagai pasangan, cacing jantan masih
bergerak menuju betina.
Hal ini
menunjukkan bahwa untuk laki-laki pemicu seks lebih kuat dari garam.
"Kami
telah menunjukkan bagaimana perbedaan genetik dan perkembangan antara kedua
jenis kelamin, menyebabkan
perubahan struktural dalam otak cacing laki-laki selama pematangan seksual. Perubahan
ini membuat kerja otak pria
berbeda. Pria cenderung
mengingat aktifitas ngeseks sebelumnya, merencanakan ngeseks sekarang, dan
memprioritaskan ngeseks di masa depan.”
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature.
Baca Juga: Modena Kenalkan Water Heater dan Mesin Cuci Terbaru di Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News