Waspada Beras Palsu dan Oplosan, Begini Cara Mengenalinya

Waspada Beras Palsu dan Oplosan, Begini Cara Mengenalinya Ilustrasi. Foto: Freepik

BANGSAONLINE.com - Beras ialah bahan pangan utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia setiap hari. Namun, maraknya peredaran beras palsu dan oplosan kini menimbulkan kekhawatiran publik.

Selain merugikan secara ekonomi, konsumsi beras oplosan juga dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. 

Karena itu, masyarakat diimbau untuk cermat dan waspada dalam memilih beras demi menjaga keamanan pangan rumah tangga.

Berikut cara mengenali beras asli dan menghindari beras oplosan:

- Beli dari tempat terpercaya

Pilih toko resmi, supermarket, atau pasar besar yang diawasi pemerintah agar kualitas dan keamanan beras terjamin.

- Tekstur beras terlalu licin dan halus

Beras asli terasa agak kasar saat disentuh, tidak licin atau terlalu halus.

- Warna dan kilau butiran tidak seragam

Beras asli cenderung memiliki warna alami dan seragam, tidak terlalu putih atau mengilap seperti plastik.

- Mengapung saat direndam air

Jika banyak butiran mengapung saat direndam, bisa jadi beras tersebut tidak murni atau sintetis.

- Aroma beras tidak wajar atau hambar

Aroma khas padi atau pandan menandakan beras asli, sedangkan beras palsu bisa berbau kimia atau tak beraroma.

- Bentuk butiran tak seragam dan mudah hancur

Beras asli memiliki bentuk utuh dan alami. Jika banyak patahan, waspadai campuran kualitas rendah.

- Hasil masakan nasi berbeda

Beras asli menghasilkan nasi yang pulen dan harum. Nasi yang cepat mengeras atau terlalu lembek bisa menjadi tanda oplosan.

- Tidak gosong saat dibakar

Uji sederhana dengan membakar beberapa butir. Beras asli akan menghitam, bukan meleleh atau mengeluarkan bau plastik.

- Kemasan tidak rapi dan tanpa label jelas

Periksa kemasan, pastikan ada izin edar, tanggal kedaluwarsa, dan kondisi kemasan tidak rusak.

- Harga terlalu murah dari pasaran

Harga yang sangat rendah bisa mengindikasikan pemalsuan. Beras premium tidak dijual murah.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat melaporkan dugaan beras oplosan ke dinas pangan atau instansi berwenang. Masyarakat diminta untuk tidak mudah tergiur dengan harga murah, dan memprioritaskan keamanan pangan demi kesehatan keluarga. (rom)