Pemdes Jarak Gelar Kebur Ubalan dan Sedekah Hasil Bumi di Kawasan Wisata Ubalan Kediri

Pemdes Jarak Gelar Kebur Ubalan dan Sedekah Hasil Bumi di Kawasan Wisata Ubalan Kediri Empat tumpeng gunungan kecil berisi hasil bumi ditata di tengah kolam, untuk selanjutnya diperebutkan warga. Foto: Muji Harjita.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kediri, menggelar acara kebur ubalan dan sedekah bumi di kawasan wisata Ubalan, Sabtu (19/7/2925).

Acara yang digelar rutin setiap bulan Suro ini, dihadiri oleh ratusan warga yang ingin ngalap berkah berupa hasil bumi.

Ada sebanyak lima tumpeng gunungan berisi hasil bumi yang disiapkan. Empat tumpeng gunungan kecil diarak ke pusat sumber Ubalan dari SDN Jarak. Setibanya di pusat sumber, empat tumpeng itu ditata di tengah kolam, untuk diperebutkan warga.

BACA JUGA:

Ditengah-tengah memperebutkan hasil bumi, juga terjadi saling menyiramkan air kolam kepda warga yang ikut rebutan hasil bumi. Air disiramkan ke atas hingga mengenai warga yang berada di kolam.

Sedangkan tumpeng gunungan besar yang juga hasil bumi disiapkan di tempat upacara adat tidak jauh dari kolam Sumber Ubalan. Hasil bumi yang ada di tumpeng gunungan besar ini, juga menjadi rebutan warga yang sejak pagi sudah memadati area upacara.

Kades Jarak, Muhamad Toha, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebur ubalan adalah upacara adat sedekah hasil bumi yang dilakukan tahunan setiap bulan Suro. Menurut Toha, arak-arakan barisan pembuka dan empat tumpeng gunungan berisi hasil bumi dimulai dari SDN Jarak 3, menuju sumber Ubalan.

"Kebur Ubalan sendiri artinya pembersihan kolam yang ada di Ubalan dan siram-siram air, itu untuk menggambarkan bahwa kita memohon kepada Allah SWT untuk segera diberi hujan sehingga bisa menambah debit air di kolam untuk kepentingan para petani," jelas Toha.

Menurutnya, upacara kebur Ubalan ini dilaksanakan sebagai rasa syukur atas nikmat dan berkah bagi warga Desa Jarak yang telah diberi sumber air yang tak pernah kering meski musim kemarau.

“Semoga acara ini mendapat berkah dari Allah SWT. Yang petani diberi hasil yang melimpah,” ucap Toha mendoakan.

"Kebur Ubalan ini diperuntukkan bagi warga Desa Jarak atas nikmat atas diberikannya berupa sumber air yang dapat dipergunakan warga untuk mengairi sawah bahkan aliran air sumber ubalan ini sampa di beberapa Desa di Kecamatan Gurah," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Sejarah dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno, mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, mengatakan bahwa gelaran upacara adat kebur Ubalan di Desa Jarak merupakan bentuk pelestarian adat dan budaya peninggalan nenek moyang.

"Kabupaten Kediri kaya akan peninggalan tradisi dan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan. Semoga upacara adat ini dapat mempererat tali silaturahmi di antara warga Desa Jarak dan Pemerintah Desa Jarak khususnya dan juga Pemerintah Kabupaten Kediri," pungkas Eko. (uji/msn)