Mensos Tinjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 Gresik

Mensos Tinjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 Gresik Mensos RI Saifullah Yusuf (tiga dari kiri) saat mengunjungi SRMA 37 Gresik. FOTO: ist

"Sekolah Rakyat dapat menjangkau yang belum terjangkau bagi anak-anak yang belum sekolah, putus sekolah dan berpotensi putus sekolah," tandasnya.

Yang ketiga, tambah Gus Ipul, Sekolah Rakyat, memungkinkan yang tidak mungkin karena banyak anak putus harapan, karena tak menyadari orang tuanya tak mampu menyekolahkan anaknya. Dengan Sekolah Rakyat memberikan harapan dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang baik.

"Untuk itu, memungkinkan yang tidak mungkin bagi anak-anak bisa diterima di Sekolah Rakyat," terangnya.

Ia juga menambahkan, untuk mengetahui fisik dan kesehatan siswa diadakan rutin cek kesehatan gratis. Juga ada pemberdayaan untuk orang tua siswa seperti modal usaha atau kursus usaha hingga tempat tinggal melalui program bedah rumah.

"Program seperti Sekolah Rakyat dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus dalam upaya pengentasan kemiskinan," pungkasnya.

Dalam kunjungannya, Gus Ipul juga menyempatkan berdialog langsung dengan guru, siswa, serta wali asrama Sekolah Rakyat.

Dalam forum terbuka ini, para siswa dan guru diberi kesempatan menyampaikan cerita dan harapan mereka.

Sementara itu, Bupati mengatakan, kunjungan Mensos dan Wamensos menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan inisiatif pendidikan ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif.

Menurutnya, program ini bertujuan menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini sulit mengakses pendidikan, dari keluarga desil 1.

"Meski persiapannya hanya dilakukan dalam waktu enam bulan, namun kami yakin program ini akan sukses. Pemkab Gresik telah melakukan pendekatan bonding antara guru, kepala sekolah, dan seluruh pihak terkait, mengingat banyak tenaga pendidik yang baru pertama kali bergabung di SRMA," ujarnya.

Ia menambahkan, pemilihan Sidayu sebagai tempat SRMA didasari pertimbangan efektivitas. Sebelumnya, fasilitas di wilayah tersebut dinilai kurang optimal karena berdekatan dengan SMP Negeri lain.

Kemudian dilakukan pengelompokan, siswa SMPN 30 Gresik diarahkan ke SMPN 6, sehingga fasilitas di SMPN 30 bisa dimanfaatkan untuk Sekolah Rakyat.

"Informasi ini kami sampaikan ke Kementerian Sosial, dan alhamdulillah mendapat respon positif. Mudah mudahan SRMA 37 menjadi model pendidikan inklusif yang mampu memberi kesempatan lebih luas bagi generasi muda dari keluarga tidak mampu untuk meraih masa depan yang lebih baik," harapnya. (hud/van)