
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prediksi mengenai potensi perusakan dan pembakaran kantor instansi negara dan kepolisian oleh massa demonstran telah terbaca oleh Mabes Polri sejak Senin (25/8/2025). Ketegangan memuncak saat aksi unjuk rasa terhadap DPR berujung bentrokan antara demonstran dan Sat Brimob Polri di Jakarta Pusat pada Kamis malam (28/8/2025).
Imbas dari peristiwa tersebut, aksi anarkis menyebar ke sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya. Sejak Jumat malam hingga Minggu dini hari (29-31 Agustus 2025), sejumlah pos polisi dan kantor kepolisian menjadi sasaran perusakan dan pembakaran.
Salah satu yang terdampak paling parah adalah Mapolsek Tegalsari yang mengalami kerusakan hingga 95 persen. Bangunan yang termasuk dalam kategori cagar budaya itu lumpuh total dan tidak dapat melayani masyarakat. Meski demikian, tidak ada korban luka dari pihak kepolisian maupun tahanan.
“Jadi dari Polda Jatim memerintahkan Polrestabes Surabaya dan perintah turun ke beberapa Polsek yang berada di tengah kota untuk memindahkan para tahanan agar dititipkan ke Polrestabes Surabaya,” kata Briptu IM dari Polsek Wonokromo, Minggu (31/8/2025).
Wakapolsek Tegalsari, AKP Sutrisno, membenarkan bahwa sejak Selasa (26/8/2025), terdapat 4 Polsek (Wonokromo, Tegalsari, Genteng, dan Bubutan) telah diinstruksikan untuk memindahkan tahanan dan mengamankan barang bukti. Personel juga diminta tidak mengenakan seragam dinas sebagai langkah antisipatif.
“Jadi pada hari Selasa ada sekitar 4 Polsek antara lain Polsek Wonokromo, Polsek Tegalsari, Polsek Genteng, dan Polsek Bubutan diinstruksikan untuk memindah para tahanan ke Polrestabes Surabaya juga mengamankan barang bukti,” paparnya.
Situasi memanas pada Jumat (29/8/2025) malam, saat demonstran mulai melempari halaman dan bangunan depan Polsek Tegalsari. Personel yang sedang piket malam terpaksa menyelamatkan diri melalui sisi belakang bangunan.
“Setidaknya ada 5000 perusuh yang membakar Polsek Tegalsari, semula yang dibakar adalah sisi belakang Polsek. Mungkin para perusuh terlebih dahulu membakar Polsek dari sisi belakang karena sempat melihat personil kabur pada Jumat kemarin. Tapi beruntung para personil sudah tidak di dalam bangunan karena ada instruksi sebelumnya,” urai Sutrisno. (rus/mar)