
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), yang telah berdiri sejak 1963, terus memainkan peran strategis sebagai Kawah Candradimuka dalam mencetak tenaga ahli pertanahan dan tata ruang.
Hal tersebut disampaikan Wamen ATR/BPN, Ossy Dermawan, saat memberikan pembekalan sekaligus menutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Taruna Baru (PKKTB) Program Diploma IV Pertanahan Tahun 2025, Kamis (16/09/2025).
“STPN ini bukan sekadar proses menuntut ilmu, melainkan juga pembentukan karakter dan juga kepemimpinan, serta menjadi panggilan pengabdian kita kepada bangsa dan negara," ucapnya secara daring kepada para taruna baru.
Dalam arahannya, ia mengingatkan bahwa tugas para taruna kelak bukan sekadar membagikan sertifikat tanah, melainkan menjadi pelayan masyarakat yang berpegang teguh pada prinsip integritas dan karakter kuat.
"Kalian nantinya tidak hanya akan mempelajari teknis pertanahan, hukum pertanahan, tetapi juga akan memahami filosofi, nilai keadilan, dan juga tanggung jawab moral. Kita semua adalah mengelola sumber daya agraria ini. Anak-anakku sekalian, sebagai calon profesional dan pemimpin di bidang agraria dan pertanahan tata ruang, kalian tentunya dituntut dapat memiliki kompetensi, integritas, dan juga keberpihakan kepada rakyat," paparnya.
3 nilai utama yang harus dipedomani oleh para taruna STPN
- Integritas
“Integritas adalah modal utama. Tanpa integritas, ilmu setinggi apa pun bisa disalahgunakan. Integritas bisa berarti jujur tidak menyalahgunakan wewenang, setia kepada amanat rakyat.”
- Profesionalisme
“Taruna/i STPN harus menjadi generasi yang unggul secara teknis dan akademisi, menguasai teknologi, paham hukum pertanahan, mampu membaca tata ruang, tapi juga profesional dalam melaksanakan tugas-tugas. Dengan profesionalisme, kepercayaan rakyat akan tumbuh.”
- Empati
“Integritas dan profesionalisme tidak cukup. Kita membutuhkan empati, empati ini akan membuat ilmu kita tidak kering sehingga dalam membuat keputusan kita akan melakukan keputusan yang baik dan benar."
Penutupan PKKTB ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai dasar kepada calon pemimpin masa depan di bidang agraria dan tata ruang. (afa/mar)