
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik berhasil meraih penghargaan terbaik 1 di ajang Investment Award 2024 tingkat kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Apresiasi ini diberikan Gubernur Jawa Timur atas kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gresik dalam menciptakan layanan investasi yang berkualitas, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan dunia usaha.
Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, di Surabaya, Rabu (1/10/2025).
Wabup Alif menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima ini buah kerja keras seluruh jajaran DPMPTSP dan dukungan seluruh masyarakat Gresik.
"Dengan penghargaan ini, kami semakin termotivasi untuk memberikan layanan terbaik bagi investor sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Gresik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Gresik, AM Reza Pahlevi, menegaskan komitmen Pemkab Gresik dalam menarik investasi baru.
"Sebagai wujud keseriusan menarik investasi, Pemkab Gresik memberikan stimulus fiskal melalui Peraturan Bupati No. 80 Tahun 2023 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal," ujarnya.
Selain DPMPTSP Gresik, penghargaan juga diberikan kepada pelaku usaha. Yakni PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang berhasil meraih Investment Award 2024 kategori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbaik 2.
Prestasi Investment Award 2024 ini sekaligus melengkapi capaian Gresik yang pada tahun sebelumnya juga berhasil meraih Juara 1 Investment Award 2023 Jawa Timur. Konsistensi ini menegaskan posisi Gresik sebagai salah satu daerah tujuan investasi paling kompetitif di Jawa Timur.
Berdasarkan data DPMPTSP Gresik sepanjang tahun 2024, Kabupaten Gresik mencatatkan nilai realisasi investasi sebesar Rp37,9 triliun, dengan kontribusi 69,13% Penanaman Modal Asing (PMA) dan 30,87% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Realisasi investasi ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja sebanyak 24.092 orang. Bahkan, tren investasi yang terus meningkat diproyeksikan akan menjadi peluang baru untuk meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja di tahun-tahun mendatang, seiring bertambahnya proyek dan diversifikasi sektor investasi di Gresik.
Kontribusi terbesar investasi datang dari pertambangan dengan realisasi Rp15,5 triliun, disusul industri mineral non-logam Rp3,55 triliun, industri kimia dan farmasi Rp3,32 triliun, serta perumahan & kawasan industri Rp2,23 triliun. (hud/rev)