
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha atau yang akrab disapa Gus Qowim, menghadiri kegiatan Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang digelar MWCNU Kecamatan Pesantren, Selasa (21/10/2025). Acara berlangsung khidmat di Pondok PPTQ Al Ma'shum Kediri.
Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus refleksi atas kontribusi santri, dan pesantren dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat semangat keagamaan di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Gus Qowim menyampaikan bahwa Hari Santri merupakan momentum untuk meneguhkan kembali jati diri santri sebagai penjaga keutuhan bangsa, pengawal kemerdekaan, dan penerus peradaban.
“Dunia hari ini haus akan nilai-nilai kemanusiaan serta spiritualitas, dan pesantren memiliki semua, baik akhlak, ilmu, dan keteladanan. Karena itu, pesantren sudah seharusnya menjadi obor peradaban dunia yang damai, toleran, dan berkemajuan,” ujarnya.
Ia menambahkan, tantangan masa kini bukan lagi soal senjata, melainkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan akhlak di tengah derasnya arus informasi.
“Santri kini tidak cukup hanya menghafal kitab, tetapi juga harus mampu menulis peradaban. Santri harus cakap berdigital, terampil berwirausaha, dan berani tampil di ruang publik dengan karakter luhur pesantren,” imbuhnya.
Gus Qowim juga menekankan bahwa di balik tantangan, tersimpan peluang besar. Santri dapat berdakwah melalui media sosial, berdagang lewat platform digital, bahkan menjadi inovator sosial yang membawa manfaat bagi masyarakat.
“Santri bukan sekadar penjaga masa lalu, melainkan pembuka jalan masa depan,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan salam dan pesan dari Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, untuk para santri agar terus belajar dan berjuang dengan semangat keikhlasan.
“Mbak Wali titip salam dan menitipkan pesan untuk memelihara akhlak di setiap langkah, karena dari santri lah masyarakat belajar adab dan keteladanan. Bangunlah mimpi besar, namun tetap berpijak pada nilai-nilai pesantren. Kembangkan potensi diri dan berkaryalah di bidang apa pun, karena menjadi santri berarti siap menjadi cahaya di mana pun berada,” pungkasnya. (uji/mar)