Ketua Umum Barisan Kesatria Nusantara (BKN), Rofi’i Muchlis.
PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Pemilik Trans7, Chairul Tanjung, pada akhirnya berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo pada Kamis (25/10/2025). Kunjungan itu ditemui langsung oleh para kiai, beberapa di antaranya KH. Anwar Mansur, KH. Kafabihi Mahrus, KH. Abdul Mu'id.
Ketua Umum Barisan Kesatria Nusantara (BKN), Rofi’i Muchlis, mengatakan bahwa dia adalah orang yang pertama kali mendesak agar Chirul Tanjung berkunjung ke Lirboyo.
“Pertama kali mendesa Pak Choirul Tanjung kesana itu saya,” ucapnya, Jumat (24/10/2025).
Ia menjelaskan, ketika ada penayangan berita negatif terhadap kehidupan pesantren, seketika itu Cak Ofi, sapaan Ketum BKN, langsung angkat bicara melalui Bangsaonline, agar segera mengondisikan para staf dan jajaranya untuk mencabut pemberitaan tersebut.
Sebab, jika persoalan tersebut dibiarkan, maka akan timbul gejolak pemboikotan, demo, dan desakan tutup perusahaan di kemudian hari.
Namun sayangnya, lanjut Ketum BKN, pihak Trans7 belum ada respon, karena dianggapnya itu hal biasa. Namun lambat laun akhirnya suasana semakin runyam hingga ada aksi demonstrasi dari berbagai kalangan.
Cak Ofi menganggap semua itu adalah sebuah pengalaman dan pelajaran kepada Trans7 dan perusahaan media lain agar berhati-hati dalam menayangkan tokoh atau sesuatu yang tidak tahu bentuk situasi dan kondisi di lapangan.
Ia juga menjelaskan bahwa Lirboyo merupakan salah satu pesatren yang telah melahirkan tokoh hingga ulama di tanah air seperti KH. Abdul Wahid Hasyim (ayah Gus Dur), KH. Mustofa Bisri, KH. M Said Aqil Siroj (Ketum PBNU dua periode), KH. Maimun Zubair, dan tokoh lainya.
Andai pimpinan perusahaan pada waktu itu segera silaturrahmi dan mencabut tayangan itu, maka suasana tidak sampai runyam seperti ini. Sebab, jika pimpinan ketemu pimpinan, apalagi sosok Kiai Anwar Mansur itu orangnya bijaksana, pemaaf, dan ikhlas, maka urusan itu sudah dianggap selesai.
Soalnya tradisi pesantren khususnya ulama NU itu, kalau sudah disowani dan minta maaf tidak ada penolakan dan persyaratan rumit lainya.
Oleh karena itu Ketum BKN berharap agar image Trans7 kedepan segera membaik, tayangan soal kehidupan pesantren harus selalu ditampilkan.
“Sebab berdirinya bangsa ini tidak lepas dengan peranan dunia pesantren,” pungkasnya. (afa/msn)










