MALANG, BANGSAONLINE.com - Festival Sugeng Purnama di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Minggu (1/11) malam kemarin di Jalan KH Agus Salim kota Malang, dibuka langsung oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam.
Pembukaan tersebut diawali dengan Reog Ponorogo yang dimainkan oleh komunitas Reog Dinoyo Aji.
Pada Festival Sugeng Purnama ini, beragam budaya dari 15 provinsi di Indonesia juga ikut tampil memeriahkannya. Ke 15 provinsi tersebut di antaranya dari Papua, NTB, NTT, Bali, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur dan lain sebagainya.
Pada kesempatan itu, Ridwan Hisjam juga sempat diarak menggunakan Reog Aji dan disambut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara, Ketua DPD Golkar Kota Malang Sofyan Eddy Jarwoko, dan bebeberapa anggota Lubis Institute.
Baca Juga: Geliatkan Wisata Pasca Pandemi, JTP 3 Gelar Dino Night Run
Politisi Partai Golkar itu mengatakan bahwa pengembangan budaya diperlukan untuk kemajuan dunia pariwisata, di mana dalam skala nasional sudah dilaksanakan dengan penambahan anggaran pada Kementerian.
“Kita ingin membuat event skala nasional dengan festival ini dan kami ingin potensi budaya dan pariwisata bisa tumbuh dan berkembang,” jelas Ridwan Hisjam.
Festival Sugeng Purnama sendiri rencananya akan dilakukan rutin setiap tahun pada bulan Muharram, dan tahun depan akan disinkronisasi dengan bulan purnama sebagaimana nama event ini.
Festival Sugeng Purnama adalah festival yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI berkerjasama dengan Lubis Institute. Event ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan yang ada di tiap daerah.
Baca Juga: Wisata Sunrise Hill Gedong Songo Semarang, View Bukit Indah dan Harga Tiket di Bulan ini
Ridwan Hisjam menyebut, target nasional kunjungan wisatawan asing pada 2019 mendatang mencapai 20 juta orang dan wisatawan Nusantara 260 juta orang. Tantangan ini kata Ridwan, penting untuk dijawab semua stakeholder, termasuk pemerintah daerah (Pemda) agar menjadikan dunia pariwisata sebagai pemasukan devisa negara yang besar.
“Upaya menaikkan target di pariwisata sudah kami lakukan di DPR RI dengan menambah anggaran wisata dari Rp 1 miliar menjadi Rp 5 miliar,” tambahnya.
Diakuinya, selama ini pengembangan pariwisata masih menekankan pendekatan sumber daya alam, seperti gunung, pantai dan sebagainya. Padahal, budaya Indonesia sangat penting dieksplor untuk menambah jumlah wiasatawan nusantara dan wisatawan asing.
Baca Juga: Resmikan Kampung Tani Jamsaren, Wali Kota Kediri: Cocok untuk Wisata Edukasi Urban Farming
“Indonesia ini ada sebanyak 1.128 bahasa, dan belum ribuan budaya lainnya, ini adalah potensi di mana dalam seni ini masih kurang dan harus kita dorong,” bebernya.
Pariwisata sendiri saat ini masih menjadi devisa keempat nasional di bawah minyak, gas dan perkebunan dengan sifatnya yang deposit atau bisa habis. “Kalau pariwisata sifatnya sustainable atau berkelanjutan dan itu yang harus kita kembangkan agar menjadi devisa utama kita,” paparnya. (thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News