Senator Lia Istifhama turut serta dalam penanaman mangrove bersama seluruh anggota DPD RI, Wakil Ketua MPR RI Akbar Supratman, dan beberapa pihak terkait. (Ist)
MANADO, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersama Wakil Ketua MPR RI Akbar Supratman menggelar kegiatan penanaman pohon mangrove di kawasan Grand Luley, Manado, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Victor Mailangkay, serta sejumlah anggota DPD RI dari berbagai provinsi, termasuk Senator Jawa Timur (Jatim) Dr. Lia Istifhama.
Penanaman mangrove ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja pimpinan MPR dan DPD RI di Bumi Nyiur Melambai, yang bertujuan memperkuat sinergi antara lembaga negara dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Senator asal Jatim, Dr. Lia Istifhama, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa kegiatan seperti ini telah menjadi tradisi baik di lingkungan DPD RI di bawah kepemimpinan Sultan Bachtiar Najamudin.
Gerakan tersebut dikenal dengan nama “Green Democracy” atau “Senator Peduli”, yang secara konsisten menggelar aksi tanam pohon di berbagai daerah Indonesia, mulai dari Bengkulu, Sulawesi Tengah, hingga Sulawesi Utara.
“Menanam pohon bukan sekadar simbol, tapi wujud nyata tanggung jawab moral senator kepada bumi. Pohon adalah sedekah hidup yang manfaatnya terus mengalir untuk manusia dan seluruh makhluk,” ujar Ning Lia.
Ia menambahkan, kegiatan ini memiliki lima tujuan utama, yakni menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup, memulihkan daerah aliran sungai dan mengurangi emisi karbon, membangun kesadaran masyarakat untuk menanam dan merawat pohon, melindungi keanekaragaman hayati, termasuk jenis pohon endemik seperti kayu hitam Sulawesi dan mangrove, dan menjadikan kegiatan menanam pohon sebagai amal jariyah. Sebab, manfaat pohon akan terus mengalir bagi kehidupan.
“Islam mengajarkan bahwa siapa pun yang menanam pohon, lalu buah atau naungannya dimanfaatkan makhluk hidup, maka itu menjadi pahala yang terus mengalir. Karena itu, menanam mangrove hari ini bukan hanya menjaga bumi, tapi juga investasi pahala untuk masa depan,” tutur perempuan yang didapuk sebagai Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai di Jatim versi ARCI tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Akbar Supratman menyampaikan bahwa penanaman mangrove bukanlah kegiatan seremonial, melainkan aksi konkret dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir yang kini menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim global.
“Penanaman mangrove ini adalah simbol komitmen kita untuk menjaga bumi. Sulawesi Utara memiliki potensi besar dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisir. Karena itu, dukungan pemerintah pusat dan daerah harus berjalan seirama agar manfaat rehabilitasi lingkungan ini dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Akbar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, menegaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove di Manado menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga negara.
“Pemprov Sulut berkomitmen menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Penanaman mangrove ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk melindungi pesisir, memperkuat ketahanan ekosistem, dan menjamin masa depan generasi mendatang,” papar Victor.
Program rehabilitasi mangrove di Sulawesi Utara memberikan manfaat yang luas, baik dari sisi ekologis maupun ekonomi. Secara ekologis, mangrove berfungsi sebagai penyerap karbon alami (carbon sink) yang efektif mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, akar mangrove mampu menahan gelombang besar, mencegah abrasi, dan mengurangi risiko banjir rob di wilayah pesisir.
“Dari sisi ekonomi, kawasan mangrove yang terjaga dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata dan sumber penghidupan masyarakat melalui kegiatan budidaya kepiting, ikan, hingga produk olahan mangrove. Dengan demikian, pelestarian mangrove tidak hanya berdampak pada kelestarian alam, tetapi juga menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi bagi masyarakat setempat,” jelasnya. (*)







