Pertanian Organik Kota Batu belum Sesuai Program, Distanhut Dinilai Kurang Serius

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Sebelum masa kepemimpinan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko dan Punjul Santoso habis, terus berupaya menyelesaikan program pertanian organik dalam dua tahun terakhir. Dinas Pertanian dan Kehutanan diminta kerja lebih serius.

Tim Anggaran , Endang Triningsih mengutarakan, pihaknya telah minta konsentrasi penuh dari SKPD Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) dalam menuntaskan program Pertanian Organik tersebut. Sebab, sampai sekarang program tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Minta Perbaikan Ruas Jalan Sultan Agung Dipercepat

“Dalam KUA PPAS dan RAPBD 2016, kami betul-betul mencermati RPJMD (Rencana Jangka Menengah Daerah) terkait pertanian organik tersebut,” kata Mantan Kadinkes Batu, Senin (2/11) usai Coffe Morning.

Endang menjelaskan, program pertanian organik telah menjadi visi misi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu sekarang ini. Dan indikator keberhasilan yang diikuti selama ini dinilai kurang sesuai dengan yang diharapkan dalam visi misi kepala daerah.

“Kami sebagai tim anggaran menerjemahkan keinginan dari Bapak Wali Kota dan Bapak Wakil Wali Kota Batu dengan konsentrasi dalam program Pertanian Organik tersebut. Di samping itu, sejumlah program dari RPJMD yang masuk visi misi Kepala Daerah Batu seperti pembangunan GOR juga menjadi perhatian utama tim anggaran,” urai Endang.

Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Dinkes Kota Batu Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer

Terpisah, Kadistanhut Kota Batu, Budi Santoso mengatakan jika pihaknya terus berupaya untuk mewujudkan visi misi pertanian organik. Menurut dia, memang sangat sulit mengembangkan dan menanamkan bertani secara organik dan butuh waktu yang lama. Butuh pendampingan ekstra, serta harus bisa menjamin penghasilan petani dan membenahi sistem pemasaran yang dirasa sangat kurang.

“Faktor utama para petani kurang tertarik program tersebut adalah tidak adanya jaminan penghasilan, pemasaran yang tidak didukung, serta SDM petani yang memang belum mencapai ke sana,” terang dia.

Namun, pria yang memiliki panggilan Tosy ini sudah merencanakan suatu metode pemasaran yang nantinya bisa membantu para petani dan membentuk UPTD pasar. Hal itu bertujuan agar nantinya dinas bersinergi dengan petani dalam hal pemasaran hasil dan meminimalisirkan pengepul yang sering mempermainkan harga.

Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

“Kalau program ini bisa berjalan, petani akan sangat diuntungkan. Sebab dinas nanti yang akan mematok harga pasar dan memasarkannya ke beberapa pasar modern yang ada di Jatim,”pungkas dia. (bt1/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO