SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk bisa memastikan penyebab kecelakaan Lamborghini di Surabaya, Polretabes Surabaya mendatangkan saksi ahli dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur.
"Jadi saksi ahli kita datangkan untuk memperkuat bukti-bukti penyebab kecelakaan. Tentu saja dari kalangan yang berkompeten," ujar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar, Kamis (3/12) malam.
Baca Juga: Klarifikasi Keluarga Korban Tabrak Lari di Jl Diponegoro Soal Kesulitan Urus Jasa Raharja
Dari keterangan saksi ahli, lanjut AKP Lily, untuk mengemudikan mobil Lamborghini, dibutuhkan kemampuan khusus. Dan pengemudi wajib mengenal karakter kendaraan mengingat mobil canggih seperti Lamborghini banyak terdapat fitur-fitur tertentu.
Masih kata AKP Lily, yang didapat dari keterangan IMI dari rekaman CCTV memang menunjukkan bahwa mobil Ferrari dan Lamborghini berjalan beriringan dalam kecepatan tinggi.
"Dari analisanya, Jalan Manyar Kertoarjo itu tidak layak digunakan berkendara dengan kecepatan tinggi. Sebab di kawasan itu, jalannya kondisinya tidak rata. Apalagi, sebagian jalan dalam kondisi basah serta terdapat sedikit tanah pasir," lanjutnya.
Baca Juga: Lansia Nyetir Pajero Tabrak Cido Printing Surabaya, Pemilik Usaha Rugi Sekitar Rp3 Miliar
Dalam keterangan saksi ahli dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), posisi mobil Lamborghini berada di belakang mobil Ferrari dan berjalan di lajur tengah pada jalan yang kelihatan kering, kemudian berpindah lajur kekanan yang basah sehingga pengemudinya hilang kendali.
Dalam keterangan saksi ahli itu, selipnya mobil Lamborghini diperkirakan karena pergeseran roda belakang yang disebut oversteer (roda belakang bergeser). Hal tersebut disebabkan dari perubahan jalan dari jalan kering ke basah.
"Dari ketarangan saksi ahli, saat itu mobil Lamborghini sedang menambah power atau akselerasi atau menambah gas. Dan diperkirakan pengemudi Lamborghini tidak mengira akan ada efek dari akselerasi tersebut," tutup Lily Djafar. (dli/rev)
Baca Juga: Korban Tabrak Lari di Jalan Diponegoro Surabaya Ngaku Kesulitan Urus Jasa Raharja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News