BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk membuat lokasi tambang minyak sumur tua di Wonocolo sebagai obyek wisata andalan Bojonegoro tampaknya segera terealisasi. Itu setelah SKK Migas mengusulkan Sumur Tua di Kecamatan Kedewan itu akan dijadikan daerah wisata andalan.
Menurut kepala Divisi Survei Pemboran SKK Migas, Ngatijan, beberapa potensi kawasan pengeboran sumur minyak tua sebagai wisata alam sangat besar. Mulai dari wilayah geografisnya yang berada di daerah perbukitan dan pengelolaan yang masih dilakukan dengan cara tradisional.
Baca Juga: Sumur Tua D90 Wonocolo Kebakaran, 1.000 Liter Minyak Mentah Lenyap
“Melihat kondisi pengeboran sumur tradisional ini sangat unik, tempatnya di atas lahan perbukitan. Sehingga bisa berpotensi menjadi desa wisata andalan Bojonegoro,” katanya saat rapat koordinasi Penanganan Sosial Ekonomi Sumur Tua Wonocolo, Dadangilo, di Kantor PKK Pemkab Bojonegoro, Rabu (23/12/15).
Untuk mewujudkan ini, kata dia, semua stakeholder harus saling mendukung. Penertiban terhadap illegal drilling di sumur minyak tradisional ini bisa dilakukan dengan cara mengangkat potensi lain di daerah setempat. Desa wisata ala mini, lanjut dia, kemungkinan bisa menambah penghasilan para penambang sehingga tidak ada pengeboran sumur baru.
Seperti diketahui, permasalahan dalam pengeboran sumur tua ini sangat komplek, mulai sisi ekonomi, lingkungan, sosial budaya dan faktor kepentingan.
Baca Juga: Wonocolo Folklore Fiesta, Jadi Penambang 'Emas Hitam' Sejak Era Belanda
“Hal itu terbukti dengan munculnya pengeboran sumur baru, muncul dapur penyulingan yang dilakukan sendiri, pencemaran lingkungan dan penjualan sebagian produksi minyak sumur tua secara illegal,” terangnya.
SKK Migas mengaku sudah melakukan pemetaan wilayah untuk mewujudkan daerah wisata sumur tua ini. Secara umum hal yang perlu diperbaiki di antaranya harus tersedianya sumur percontohan dan IPAL, penghijauan, penambahan keanekaragaman hayati, perbaikan sarana dan prasarana, penyediaan rumah pasaran produk binaan melalui CSR, museum migas dan pusat informasi dan edukasi migas.
“Melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan desa wisata tersebut,” tegasnya.
Baca Juga: Sumur Tua Wonocolo akan Dikelola Pertamina EP dan BUMD
Sementara asisten II Bupati Bojonegoro, Setyo Yuliono mengungkapkan, program alternatif yang diusulkan oleh SKK Migas itu sesuai dengan program Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
“Usulan yang bagus dari SKK Migas akan membuat sumur tua sebagai obyek wisata, kami sangat mendukung,” katanya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News