BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memperingati tahun kedua penetapan kawasan Geoheritage Wonocolo, di puncak hamparan minyak bumi Kecamatan Kedewan Bojonegoro.
Peringatan ini dengan menggelar Festival Geo Park yang diisi berbagai macam kegiatan. Festival tahun kedua ini Pemkab mengambil tema "Wonocolo Folklore Fiesta" (Cerita Rakyat Wonocolo).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Tujuannya, untuk membumikan wisata berbasis minyak dan gas bumi andalan Kabupaten Bojonegoro ini. Selain itu, juga mensyukuri "emas hitam" yang setiap hari terus ditambang secara tradisional oleh masyarakat sekitar Kecamatan Kedewan.
Masyarakat Kedewan secara turun temurun kehidupan sehari-harinya bergantung pada penambangan migas. Lebih dari 100 tahun silam, Sumur Tua di Desa Wonocolo beroperasi secara tradisional dan dikelola masyarakat sekitar. Dengan mudah minyak mentah keluar dari bumi Wonocolo.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Saya sangat bersyukur atas melimpahnya minyak yang ada di desa kami. Setiap hari minyak bisa diambil dengan mudah, ini rezeki yang luar biasa bagi warga sini," ujar Panidi, salah seorang penambang minyak tradisional saat ditemui BANGSAONLINE.com Minggu, (09/12/19).
Di Desa Wonocolo ini terdapat ratusan sumur minyak tua peninggalan Belanda yang masih terus dapat dieksploitasi dengan mudah oleh masyarakat sekitar.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Para penambang minyak mentah ini mempunyai paguyuban, kemudian mereka menjual hasil minyaknya ke PT Pertamina EP Asset-4 Field Cepu selaku pengelola Kawasan Sumur Tua.
Karena keunikannya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menjadikannya sebagai obyek wisata berbasis Petrolium Geoheritage. Bahkan wisata ini pertama ada di Indonesia. Selain unik, wisata Minyak Sumur Tua ini juga memiliki pemandangan yang menakjubkan.
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
"Di kawasan objek wisata Sumur Tua ini pengunjung bisa langsung melihat aktivitas masyarakat sekitar saat mengambil dan mengolah minyak mentah secara tradisional dari sumur-sumur yang ada," ujar Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto seusai membuka festival Geo Park Minggu kemarin, (08/12/19).
Pemkab Bojonegoro akan komitmen menjaga dan meningkatkan fasilitas di kawasan obyek wisata Sumur Tua. Ke depan, kawasan wisata Geoheritage Wonocolo ini diharapkan dapat menjadi pusat wisata edukasi berbasis migas di Indonesia.
"Kami sebagai masyarakat Bojonegoro sangat bangga memiliki kawasan obyek wisata berbasis migas, karena ini yang pertama ada di Indonesia," tambah Amir Syahid Kepala Disbudpar Bojonegoro.
Baca Juga: Ratusan Jemaah MCA Bojonegoro Gelar Salat Iduladha dan Sembelih Hewan Kurban Hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News