Jonru, Kader PKS Penyerang Jokowi Akui Salah, Kini Dipetisi Netizen

Jonru, Kader PKS Penyerang Jokowi Akui Salah, Kini Dipetisi Netizen Jonru

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kader yang hobi membuat kehebohan di media sosial, Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru mendadak meminta maaf kepada Presiden . Jonru mengaku salah karena telah menuding foto di dermaga Pantai Waiwo Raja Ampat Papua Barat, Jumat (1/1) tak asli.

"Saya minta maaf kepada teman-teman sekalian jika ada kekhilafan dari pihak saya. Sebab saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan dari kesalahan, kita bisa belajar banyak hal. Termasuk belajar menganalisis keaslian foto," tulis Jonru sambil membubuhkan senyum (smile emoticon) melalui akun Facebooknya, Sabtu (2/1).

Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil

Loyalis pasangan Prabowo-Hatta yang kalah dalam Pemilihan Presiden 2014 tersebut, mengaku telah menghapus postingan yang mengkritik .

Sebelumnya Jonru mengkritik salah satu foto yang mengenakan kemeja warna putih dan sarung tanpa mengenakan alas kaki. Sambil menyaksikan munculnya matahari, tampak duduk di tepi dermaga dan memberi makan ikan.

"Sesuai janji saya, foto tentang Sunrise di Raja Ampat tadi telah saya hapus. Sebab dari hasil komentar sejumlah teman, saya mengambil kesimpulan itu foto asli (terbukti dari beredarnya sejumlah foto lain di tempat yang sama dengan pose yang berbeda, dan tanpa efek apapun). Foto yang terlihat seperti tempelan, mungkin karena efek pemakaian flash saat memotret," ujarnya.

Baca Juga: Gelar Flashmob, Cara Unik PKS Kabupaten Kediri Kampanyekan Jagonya

Lantas postingan permohonan maaf penulis novel berjudul 'Cinta Tak Sempurna' buku berjudul 'Saya Tobat!' tersebut diserbu para netizen. Kuwalahan menghadang opini para pengguna media sosial, Jonru mengancam akan memblokir akun Facebook yang mengkritiknya.

"Ketika tadi sore saya menghapus sebuah posting dan meminta maaf atas kekhilafan yang terjadi, tiba-tiba ratusan haters pun menyerbu. Dan bagi saya, alhamdulillah ini rezeki nomplok. Sebab hobi memblokir kembali bisa tersalurkan dengan baik. Jadi jika anda (para haters) ingin diblokir, silahkan berkomentar sepuasnya di status ini," tuturnya.

Salah satu pengguna Facebook, menggunakan akun bernama Mas NDledek turut mengomentari postingan Jonru. Menurutnya terbukti selama ini kritikan yang dilontarkan Jonru dangkal.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

"Tapi bagaimanapun kejadian ini sudah cukup membuktikan isi otak Jonru yang sebenarnya. Selalu mengedepankan Suudzon dalam menilai sesuatu yang juga bukan urusannya!" ocehnya.

Yang menarik, marahnya para nitizen itu kemudian memunculkan sebuah petisi yang ditujukan kepada Jonru Ginting di situs change.org. Petisi itu langsung disambut para netizen dengan ramai-ramai ikut menandatangani. Petisi itu berjudul 'Jebloskan Jonru Ginting ke Penjara'.

Dalam penjelasannya seperti dikutip dari change.org, Hendrik Wibowo menjelaskan, sepak terjang Jonru di dunia maya telah membuat resah sejak momen Pilpres 2014 lalu. 

Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil

"Sepak terjangnya di dunia maya makin kesini sudah makin mendekati tahap keterlaluan. Menuduh Quraish Shihab sebagai syiah, meng-edit spanduk untuk menjelekkan , mendiskreditkan NU dengan isu Islam Nusantara sesat, memprovokasi masyarakat untuk membenci Ahok, adalah segelintir contoh dari perbuatan buruknya yang selalu dia tutupi dengan istilah 'dakwah membela kebenaran'." tulis Hendrik. 

Yang membuat Hendrik kesal adalah fitnah yang dibuat Jonru sehingga akhirnya dia memutuskan membuat petisi ini pada Minggu (30/8) lalu.

"Dan kali ini Jonru terang-terangan memajang sebuah fitnah. Menuduh seseorang bernama Heru Santoso sebagai admin dari situs islamtoleran. Padahal nyatanya hanya sama namanya, orangnya 100% berbeda! Orang ini, Heru Santoso, akan menjadi sasaran kebencian dari orang yang terlanjur termakan fitnah yang sempat dipajang oleh Jonru Ginting di fanpage-nya."

Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran

"Mari kita sama-sama mendukung Heru Santoso untuk melaporkan Jonru ke pihak kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik lewat media sosial. Sekaligus menghentikan segala fitnah, provokasi, penggiringan opini, dari pria bernama lengkap Jon Riah Ukur Ginting ini yang banyak orang prediksikan sanggup membuat anak bangsa menjadi saling membenci satu sama lain. Dan keutuhan NKRI bukan tidak mungkin akan mulai runtuh secara pelan-pelan."

Hingga pukul 13.30 WIB, Senin (31/8) jumlah penandatangan petisi itu telah mencapai 4.795 orang dari target 5.000 orang.

"Saya sering baca tulisan Jonru, isinya selalu saja mengajak orang berpikiran negatif, yg tidak setuju dgn dia, akan langsung di"kafir"kan," tulis Sony Ferra yang ikut menandatangani petisi itu.

Baca Juga: Saat Turba di Banyuwangi, Kang Irwan Solidkan Pemenangan Khofifah-Emil dan Ipuk-Muji

Bagaimana reaksi Jon Riah Ukur alias Jonru Ginting? Ia sudah mengetahui jika sedang dipetisi oleh ribuan orang agar dirinya dipenjara. Jonru menyatakan isi petisi itu lucu dan isinya kontradiktif secara logika.

Jonru menulis status panjang lebar di fan pagenya di Facebooknya. Berikut isinya:

Ada sebuah petisi yang isinya mendesak agar saya dipenjara. Hehehehe.... lucu mendengarnya. Menurut saya, hal ini sungguh kontradiktif secara logika.

Di satu sisi, orang2 yang menandatangani petisi tersebut adalah mereka yang selama ini sering men-share berita- berita dari IslamTolerandotcom. Artinya, menurut mereka Islamtolerandotcom adalah website yang baik dan bermanfaat.

Namun di sisi lain, ketika saya ikut menyebarluaskan sebuah tuduhan* bahwa si A adalah admin islamtolerandotcom, saya pun dituduh memfitnah, pencemaran nama baik terhadap si A.

Hei, apakah logika Anda masih jalan?
Jika Anda yakin bahwa IslamToleran itu website yang bermanfaaat, seharusnya tak ada masalah dong, jika seseorang disebut sebagai adminnya. Bahkan si A pun seharusnya bangga karena dianggap sebagai admin dari sebuah website yang baik dan bermanfaat.

Misalnya nih, jika saya "dituduh" sebagai admin website KBRI Antara, wow!!! Tentu amazing. Walau itu tidak benar, tapi pasti ada perasaan bangga.

Dengan tindakan Anda yang hendak memenjarakan saya tersebut, justru itu menunjukkan sikap Anda yang sangat AMBIGU.

Jika memang nanti benar-benar terjadi bahwa saya diperkarakan, maka saya bayangkan polisi akan berkata, "Lho, apa yang salah ketika si A disebut sebagai admin Islamtoleran? Bukankah menurut Anda website tersebut baik dan bermanfaat? Jika Islamtoleran adalah web yang baik dan bermanfaat, di mana letak fitnah dan pencemaran nama baiknya?"

Ketika Anda menuduh saya memfitnah dan melakukan pencemaran nama baik, itu artinya Anda telah mengakui dengan JUJUR bahwa Islamtoleran adalah website yang berisi kejahatan, bejat, dan bajingan.

Namun tragisnya, Anda justru sangat hobi men-share tulisan2 dari website bajingan tersebut.

Hm... Memang para haters ini benar-benar lucu, ya. Logika mereka sudah error tingkat tinggi
grin emoticon

* NB: Kemarin saya sudah meminta maaf kepada si A, beliau pun sudah memaafkan saya. Jadi masalah tersebut sudah selesai.

Sumber: Merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO