SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dampak yang terjadi terkait penurunan harga BBM di wilayah Jatim sudah diantisipasi oleh pihak Pertamina. Selain memantau SPBU yang mengalami kelangkaan, Pertamina juga akan mengambil sikap terhadap SPBU yang terbukti melakukan tindakan kecurangan.
Kecurangan yang rentan terjadi ialah, kebiasaan penimbunan stok lama dan mengatakan kepada masyarakat BBM tersebut habis. Selain penimbunan, SPBU curang biasanya menjual harga lama dengan alasan untuk penghabisan stok.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Heppy Wulansari, selaku Area Manager Communication & Relation Marketing wilayah V Jatim mengemukakan bahwa pihaknya saat ini mengawasi dan memantau terus semua SPBU di seluruh Jatim. Ia memastikan, situasi SPBU saat ini masih dalam kondusif pasca penurunan harga BBM.
"Hingga saat ini masih belum menemukan SPBU yang nakal, tapi apabila kita temukan akan kita beri sanksi," kata Heppy.
Heppy menambahkan pihaknya sudah menerapkan sistem untuk memonitor seluruh SPBU yang berada di wilayah Jatim. "Jadi jika ada yang nakal (SPBU) akan ketahuan," tandasnya.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
Ketika disinggung mengenai dampak penurunan harga BBM yang mengakibatkan banyaknya masyarakat yang membeli BBM dengan menggunakan jerigen, Heppy menjelaskan hal itu boleh-boleh saja dilakukan jika untuk berkepentingan seperti pertanian dan nelayan, tetapi semua itu harus ada izin dari pihak terkait.
Dari pantauan bangsaonline.com, SPBU wilayah Surabaya memang terlihat normal, tidak ada antrean seperti halnya wilayah yang lain.
"Masyarakat harus lebih jeli terhadap SPBU yang masih menggunakan harga lama saat menjual BBM. Masyarakat bisa langsung melaporkan jika ada SPBU yang berbuat curang kepada konsumen," imbau Heppy.(sby5/rev)
Baca Juga: PRPP Sabet Patra Nirbhaya Karya Pratama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News