TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kawasan wisata pemandian Tapan di Desa Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek, tak tarawat. Beberapa bangunan, seperti paseban, tempat ganti baju, prasasti serta cungkup pertapaan, semuanya mengalami kerusakan.
Paseban yang dulunya berdiri megah, nyaris tak berbekas dan rata dengan tanah. Yang bisa disaksikan kini hanyalah reruntuhan genting, batu bata, dan potongan kayu lapuk yang bertebaran di area ini. Tempat ganti baju pagi perenang di kolam renang Tapan juga bernasib sama.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Prasasti yang ditandatangani Gubernur Jawa Timur Basoefi Sudirman tahun 1994, juga mengalami kerusakan, di sisi kiri. Bangunan cungkup yang konon digunakan tempat bertapa Raden Surengrono, rusak di bagian genting.
Sementara Ketua komunitas peduli hutan kota Ganif Tanto Adi mengaku prihatin dengan keadaan ini. "Saya selaku warga Trenggalek, melalui komunitas ini, bertekad membangkitkan kembali kejayaan kawasan wisata pemandian Tapan ini.”
Dia bersama anggota komunitas, melihat-lihat kondisi wisata pemandian Tapan, kemarin. “Dulu, wisata ini menjadi idola remaja. Kami bisa berenang, kami bisa menggelar kegiatan positif, tapi kenapa saat ini dibiarkan terbengkalai seperti ini,” keluhnya.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Ia berharap Dinas Pariwisata, segera merenovasi. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News