JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pembangunan gedung baru Politeknik Jember molor dari batas waktu yang telah disepakati atau ditentukan oleh kedua pihak. Hingga kini, pembangunan juga belum kelar. Padahal, pembangunan tersebut sudah diperpanjang, dan terakhir sampai bulan Februari lalu.
Salah seorang pemborong di Jember, Yudi Indra mengatakan jika melihat kondisi di lapangan, dirinya yakin tidak mungkin pengerjaan itu rampung tepat waktu. "Kalau lihat di lapangan masih banyak kerjaan yang belum terselesaikan. Contoh pemasangan keramik. Bayangkan pemasangan keramik dengan ukuran gedung bisa makan waktu berhari-hari," ungkap Yudi.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Yang lebih parah lagi, Politeknik tidak mengantisipasi jika terjadi kemoloran dengan cara mem-blacklist pihak pemborong.
Namun, dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Direktur II Politeknik Jember Saiful Anwar mengatakan, tidak mungkin melakukan blacklist. Pihaknya mengatakan harus memikirkan dampaknya apabila melakukan blacklist kepada pemborong.
Menurut Saiful Anwar, dengan melakukan blacklist, malah membuat pengerjaan semakin molor dan biaya semakin besar. "Ya kalau kita tidak bisa asal blacklist. Toh selama ini kerjasama dengan pihak rekanan cukup baik. Kalau kita gegabah, malah molor. Kasihan mahasiswa. Masak disuruh kuliah malam," kilahnya.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Ketika disinggung apakah pengerjaan akan rampung tepat waktu, pria yang akrab disapa Anwar ini menyatakan optimis jika pengerjaan sesuai dengan batas yang ditentukan.
Namun, berdasarkan pantuan di lapangan, proses pengerjaan diperkirakan masih 80 persen. Padahal pertengahan bulan Februari 2016 sudah harus rampung. "Kalau melihat pengerjaan, saya yakin bisa selesai tepat waktu. Asal tidak ada kendala di lapangan," pungkas Saiful Anwar. (jbr1/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News