Petro Siap Salurkan 9,5 Juta Ton Pupuk ke Petani

Petro Siap Salurkan 9,5 Juta Ton Pupuk ke Petani Proses packing pupuk di PT PG. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT PG (Petrokimia Gresik) yang ditunjuk pemerintah untuk melayani kebutuhan pupuk kepada para petani, khususnya pada saat musim tanam, jauh hari telah melakukan persiapan matang.

Saat ini, perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia ini telah menyiapkan pupuk seperti yang ditugaskan pemerintah sebanyak 9,55 juta ton di tahun 2016. "Tugas menyiapkan pupuk dari pemerintah sebanyak 9,55 juta ton sudah dilakukan oleh petro," kata Manager Humas PT PG, Yusuf Wibisono, mendampingi Dirut PT PG, Nugroho, Kamis (28/1).

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Dari tugas penyediaan pupuk sebanyak itu, khusus untuk pupuk jenis Urea, PG diberikan tugas tambahan untuk melayani 4 kabupaten/kota. Yaitu, Kabupaten Magetan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kediri. Sehingga, total 10 kabupaten/kota yang harus dilayani di Jatim. "Petro siap menjalankan tugas itu," tuturnya.

Saat ini, lanjut Yusuf, Petro sedang mengerjakan pembangunan pabrik amoniak II untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional. "Kami juga tengah membangun dermaga baru untuk memermudah transportasi laut untuk distribusi pupuk maupun mendatangkan bahan baku," jelasnya.

Menurut dia, PG dalam memenuhi kebutuhan baku masih bergantung impor dari negera tetangga. Dari tiga unsur yang dibutuhkan, hanya nitrogen yang bahan bakunya ada di Indonesia, sedangkan lainnya, yakni fosfor dan kalium harus impor.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Ditegaskan dia, bahan baku yang harus diimpor untuk produksi fosfat adalah rock phosphate. Rock phosphate hanya ada di beberapa negara saja, seperti Mesir, Jordan, Amerika bagian selatan, dan Maroko. "Dulu terdekat ada di Australia, tapi sekarang sudah habis," jelasnya.

Sebelumnya, Mantan Dirut PT PG, Hidayat Nyakman menyatakan, rock phosphate tidak ada substitusinya. "Untuk kebutuhan Rock Phosphate, dalam jangka lima tahun mendatang produsen pupuk sudah akan berebut," katanya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO