Tips Sukses Berusaha ala Uci Flow Dea

Tips Sukses Berusaha ala Uci Flow Dea SUPER WOMAN: Uci Flow Dea, selain sebagai ibu rumah tangga, ia juga sukses sebagai pengusaha kayu. foto: rusmiyanto/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Uci Flow Dea, pengusaha wanita asli Arek Suroboyo ini terbilang tahan banting, mengapa seperti itu? Sebab, meski wanita dan harus menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga, dia juga sukses bergelut di dunia bisnis per kayuan.

Uci Flow Dea adalah pengusaha kayu jenis Sono Keling. Ia menggeluti usaha ini sejak usia remaja, yakni pada tahun 1996.

Saat ditemui di rumahnya Grand Imbassi Pakuwon Indah Surabaya, Jumat (4/2) siang kemarin, Uci memberikan sedikit cerita tentang kesuksesanya selama mengeluti bisnis kayu Sono Keling. "Saya masih remaja pernah tinggal di luar negeri. Pada saat itu saya mempunyai teman di sana yang ingin membeli kayu dengan nilai seni tinggi, ternyata kayu itu berjenis Sono Keling. Gak tahu, tiba-tiba saya cocok untuk jual beli kayu itu hingga saya membuka perusahaan sendiri," ujarnya.

Uci mengungkapkan, meski saat ini pabrik kayu miliknya masih satu yakni di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, namun perusahaan tersebut sudah bisa menyerap banyak tenaga kerja dari orang-orang sekitaran pabrik.

"Memang tidak semua tenaga kerja dari warga sekitar bisa maksimal, hanya sebagian. Namun untuk masyarakat yang tidak termasuk sebagai karyawan pabrik, bisa saya karyakan tenaga mereka bila ada pesanan yang terbilang overload atau bertambah," tambah Uci.

Atas kesuksesan bisnisnya ini, Uci sering mengadakan kegiatan sosial yang dilakukan di hari-hari libur. "Ya, tiap hari Selasa saya melakukan kegiatan sosial dengan menyantuni anak yatim piatu dan panti jompo yang sudah saya tunjuk, juga tidak lupa yang utama memperhatikan kebutuhan dari warga sekitaran usaha saya, itu yang utama. Kalau bisa jangan ditulis ya mas, saya malu dikira nanti pamer," cerita Uci yang memang dikenal dermawan dan rendah diri.

Tips yang diberikan Uci agar sukses dalam berusaha, yakni berkomitmen dan pintar-pintar bagi waktu, "Bagaimana sih kita menjaga komitmen dalam bertemu dengan seseorang. Pertama, bila menjadwalkan janjian dengan teman atau relasi bisnis, saya tidak mudah memutuskan waktunya. Saya lihat dulu sebelumnya apa saya sudah janjian dengan klien yang lain, bila waktu itu kosong saya bisa menjadwalkan atau menyetujui jadwal yang diberikan klien saya. Yang utama harus tepat janji," pungkasnya. (adv/yan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO