PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gara-gara mengambil uang milik temannya, Candra Priandita (10) seorang santri disulut dengan lilin oleh kiainya. Ternyata keluarganya tidak terima. Ia melapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo, Senin (22/2).
Didampingi oleh keluarganya, Candra Priandita, siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sirojut Tholibin Dusun Krajan Desa Racek Kecamatan Krucil, menuju ruang Unit PPA. Di hadapan penyidik, ia menceritakan peristiwa yang dialaminya. Dari punuturannya, sekitar 11 Desember 2015 atau sebelum Peringatan Maulid Nabi, ia mengambil uang senilai Rp 5 ribu milik Pupit, teman satu pondok.
Baca Juga: Nahas! Balita 8 Bulan Dianiaya Ayah Kandungnya Karena Menangis
"Lilin yang dibakar itu diletakkan di meja dan tangan kanan saya diletakkan di atasnya," tutur Candra kepada penyidik.
Awalnya, putri tunggal pasangan Supriati atau Toyani (45) dan Suparmo (alm), tidak mengaku kepada keluarga.
Namun, saat liburan Natal, ibunya yang bekerja di Surabaya pulang kampung curiga melihat luka di telapak tangan kanan Candra. Sang ibu bertanya kenapa luka. Tapi meski didesak Candra tetap tutup mulut.
Baca Juga: Dianiaya, Bu Sekdes Laporkan Istri Kades Ledokombo ke Polisi
Siswa kelas 5 ini hanya mengaku luka biasa karena tergores. Hingga ibunya kembali ke Surabaya, Candra tetap tidak mengaku.
"Baru beberapa minggu yang lalu, kami mendengar dari tetangga bahwa luka Candra tersebut diakibatkan oleh luka bakar. Karenanya kami kemudian melaporkan kejadian ini ke polres," ujar Lilik rusmini (31), saudara sepupu Candra.
Kini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Polres Probolinggo. Seusai dimintai keterangan, Candra dibawa ke Rumah Sakit Waluyojati Kraksaan untuk dilakukan visum (ndi).
Baca Juga: Viral, Mantan Kades di Paiton Diduga Terlibat Penganiayaan, Polisi Periksa Pelaku, Korban Masuk RS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News