TUBAN, BANGSAONLINE.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive III Jawa Timur di wilayah Tuban-Bojonegoro diminta menyetabilkan harga jagung menjelang musim panen. Hal itu diungkapkan para petani karena mereka khawatir harga jagung yang cenderung anjlok.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Merak
Baca Juga: Masyarakat Tuban Sambut Baik Uji Coba Penggunaan Kode QR untuk Pengisian BBM
Akibatnya, pada saat panen melimpah harga jagung menurun.
"Bulog perlu mengambil peran penting terkait harga agar tengkulak tidak seenaknya memainkan harga. Bulog perlu membuat patokan harga jagung, ini dilakukan agar petani tidak rugi besar,” pintanya.
Untuk membuat kebijakan harga jagung, Budi meminta Bulog kerja sama dengan pengepul atau pengusaha jangung.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
“Di wilayah Kecamatan Merakurak, sekali panen sekitar 6 sampai 7 ton, dengan luas 1.500 hektare dengan pemilik sekitar 3.500 orang,” terangnya.
Lanjut Budi, selama ini petani hanya menjual jagung pada pengepul palawija. Tapi para pengepul ini sudah biasa memainkan harga. Sehingga, terkadang harganya tidak sesuai dengan biaya perawatan. Dari sini para petani dapat merugi.
“Kami minta bulog menuruti permintaan petani,” ungkap pria yang juga ketua Gapoktan Mekarsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak ini.
Baca Juga: Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
Kendati demikian, Budi tetap berterimakasih pada pemerintah dengan kebijakan membatasi impor jagung. Oleh karena itu, untuk meneruskan kebijakan pemerintah itu, bulog harus turut serta menyetabilkan harga di tiap-tiap daerah.
Sementara terkait permintaan petani itu, Kepala Bulog Subdrive III Jawa Timur, Tuban-Bojonegoro, Efdal menyampaikan, sementara ini gudang bulog yang berada di Tuban tidak dapat menyimpan jagung. Sehingga, saat ini belum bisa mengambil kebijakan terkait permintaan para petani.
“Gudang di Tuban tidak dapat digunakan untuk penyimpanan jagung, jadi belum bisa mengambil kebijakan terkait permintaan petani,” katanya. (wan/rev)
Baca Juga: Jelang Ajaran Baru, Toko Perlengkapan Sekolah di Tuban Diserbu Pembeli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News