JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ribuan pengemudi angkutan umum yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara Jl Medan Merdeka, Jakarta berjanji kembali mendatangi Istana dalam lima hari ke depan, yakni Jum'at (18/3/2016) mendatang.
"Rekan-rekan, setelah kami dialog dengan perwakilan Pemerintah yang difasilitasi Sekretariat Negara, mereka bersedia menghentikan aplikasi layanan online seperti Go-Jek, Grabex, Grabcar dan lainnya meminta waktu 15 hari, namun akan melakukan rapat panel terlebih dahulu dengan pengelola aplikasi," tegas Cecep, Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat, di halaman Istana Negara, Senin (14/3) kepada ribuan pengemudi angkutan umum.
Namun demikian, waktu tersebut dianggap terlalu lama, maka ia meminta rekan-rekannya mengawal rekomendasi sampai 5 hari saja. "Kita kawal rekomendasi ini, tapi kita beri waktu lima hari. Kita sepakat gelar mogok massal nanti dengan massa yang banyak," bebernya.
Seperti diketahui, ribuan pengemudi angkutan umum yang terdiri dari pengemudi taksi, bajaj, kopaja dan metromini di Ibukota Jakarta melakukan aksi penolakan terhadap jasa angkutan layanan online seperti gojek, grabex, uber.
Mereka menilai keberadaan angkutan terebut ilegal bahkan menyerobot lahan pencaharian mereka. Aksi berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Diawali longmarch dari titik kumpul di kawasan Monumen Nasional, selanjutnya mereka mendatangi Balai Kota Jakarta sambil berorasi.
Usai di Balai Kota, mereka juga meneruskan aksi ke Istana Negara sambil melakukan sweeping pengemudi angkutan umum. Bahkan, sweeping sempat diwarnai kericuhan antar pengemudi angkutan umum yang tidak ikut berunjukrasa. Sejumlah taksi yang melintas berusaha dihentikan dan dilempari botol air minuman mineral. Beruntung kericuhan tidak berlangsung lama. Massa kemudian kembali menuju halaman Istana Negara tempat titik kumpul massa terkonsentrasi. (jkt1/rev)











