KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam kurun waktu hanya dua bulan, Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Kediri berhasil menemukan ratusan lembar uang palsu (Upal). Banyaknya temuan ini mengindikasikan masih maraknya peredaran upal di wilayah kerja BI Kediri.
Menurut Kepala Unit Unit Operasional Kas BI KPW Kediri, Suyatno, dari tahun ke tahun ada peningkatan temuan uang palsu. Tahun 2014 ada sekitar 5000 lembar, sedangkan tahun 2015 sebanyak 8577 lembar di tiga belas Kabupaten Kota yang berada di wilayah kerja BI Kediri.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Peningkatan temuan uang palsu tersebut mengindikasikan jika pengetahuan masyarakat mengenai ciri-ciri uang sudah sangat baik. Nyatanya, sebelum beredar mereka sudah tertangkap atau mengecek keaslian uang tersebut pada kami," kata Suyatno, Selasa (15/3).
Menurutnya, sebanyak 993 lembar uang palsu ini ditemukan melalui olahan BI. Di antaranya masuk lewat berbankan yang dibawa oleh nasabah, atau masyarakat yang mengecek keaslian uang tersebut ke BI. Temuan uang palsu tersebut rata-rata pecahan seratus ribuan dan pecahan dan lima puluh ribuan.
"Dari bulan Januari-Februari kita sudah menemukan sebanyak 993 lembar di 13 kabupaten kota dan itu hasil dari olahan BI sendiri. Untuk yang berada di kepolisian belum, kan masih dijadikan bukti di persidangan nantinya," terangnya.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
Lebih lanjut, untuk menekan peredaran uang palsu, pihak BI terus melakukan sosialisasi tentang keaslian uang, baik melalui kas keliling, ke sekolah-sekolah atau pun di saat ada event-event tertentu.
"Kita juga memberikan sosialisasi di sekolah-sekolah, dan dengan banyaknya temuan ini berarti sosialisasi kita tentang keaslian uang kepada masyarakat sudah masuk, dan kita terus akan melakukan kegiatan edukasi ini," tandasnya. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News