Wanita Kelahiran 1990 Ini Daftar Calon Wali Kota Yogyakarta

Wanita Kelahiran 1990 Ini Daftar Calon Wali Kota Yogyakarta Emmy Yuniarti yang mendaftar calon wali kota Yogya.

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sering berkecimpung di dunia komunitas, penelitian dan sociopreneur membuat diri wanita yang satu ini paham mengenai masalah apa yang terjadi di Kota Yogya.

Itulah pula yang jadi alasan mengapa Emmy Yuniarti Rusadi ikut mendaftarkian diri sebagai calon wali kota dari jalur independen melalui Jogja Independent 2017 (Joint 2017) meski usianya masih menginjak 25 tahun.

BACA JUGA:

Perempuan yang kerap disapa Emmy itu beranggapan, bahwa ia masih muda dan setidaknya mampu berkontribusi menyelesaikan masalah yang ada. "Kita butuh role model yang baru," ungkapnya di sela-sela aktivitas Technical Meeting Joint 2017 di Kedai Kebun Forum, seperti dikutip dari Krjogja, Sabtu (2/4/2016).

Baginya, bergabung dengan Joint 2017 bukan sebagai perlawanan terhadap partai politik, namun ini merupakan gerakan politik bermartabat bagi masyarakat sipil yang menginginkan adanya perubahan. Sebagai bakal calon walikota Kota Yogya, tentu Emmy telah menyiapkan visi misi berlandaskan dengan realita di depan mata.

"Secara garis besar, visi misinya bagaimana membuat Kota Yogyakarta menjadi layak huni berbasis budaya, digital dan pembangunan berkelanjutan," tutur perempuan kelahiran Magelang, 7 Juni 1990. Baginya, masa jabatan lima tahun itu baru dasar, bukan sebagai ajang keharusan untuk membuat sesuatu berskala mega.

"Ada konstruksi-konstruksi dasar dimana budaya itu harus dipegang," tambah penerima beasiswa Fast Track Program Magister UGM pada 2011/2014. Konsep kebudayaan tersebut dapat diterapkan dalam gaya hidup sehari-hari, seperti kejujuran.

Menimba ilmu selama satu dekade di kota pelajar ini, membuat Emmy menganggap bahwa ada perubahan Kota Yogya dulu dengan sekarang. Layaknya kawan lama dan kemudian menjadi seseorang yang tidak ia kenal.

"Makanya kita kawal dengan Joint ini, jangan sampai menjadi lebih parah," ujar alumni Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Tata Wilayah Kota Universitas Gadjah Mada ini. Jika ditanya hal pertama yang ingin ia benahi, dengan cepat ia menjawab tata ruang Kota Yogya.

Ia beranggapan bahwa pembangunan saat ini tidak berbasis developed centered. Orang hanya mengejar apa yang ada saat ini tanpa berpikir bagaimana sepuluh tahun ke depan tidak lagi memiliki tanah. "Lalu bagaimana dengan anak cucu kita bernapas dengan memakai oksigen terbatas," tutur Emmy. Ia sudah menyiapkan rencana untuk membawa perubahan di Kota Yogyakarta.

Sumber: okezone.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO