JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti permasalahan anggaran pendapatan belanja daerah yang naik dua kali lipat, tetapi tak diiringi pertumbuhan ekonomi. Menurut JK hal ini bisa melemahkan Indonesia di era persaingan global.
"Undang-undang memberi kewenangan tinggi ketika APBD yang sangat meresahkan kita semua. APBN kita tumbuh, APBD tumbuh dua kali lipat, tetapi pertumbuhan ekonomi tidak," kata Kalla dalam memberikan pengarahan kepada seluruh kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4).
Baca Juga: Golkar Partai Tanpa Ideologi dan Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum
Menurut Wapres, buruknya perekonomian Indonesia tak lepas dari APBD yang tidak mendorong pembangunan. Dana APBD, katanya, lebih banyak dipakai tidak tepat sasaran.
"Artinya banyak APBD dilakukan tidak mendorong pembangunan, lebih banyak untuk operasional daripada pembangunan," ujar dia.
Ia menyontohkan kasus di salah satu daerah. Duit APBD malah dipakai kepala daerah buat membeli barang-barang mewah yang tentu saja tak ada kaitannya dengan tujuan menumbuhkan ekonomi.
Baca Juga: Kritik Jokowi-Ma’ruf, Jusuf Kalla: Pemerintah Sekarang Habiskan Anggaran untuk Hal Tidak Efisien
"Saya ke kabupaten di kepulauan, masuk ruang tamu wali kota atau bupati di sana furniturenya buatan Italia, mobilnya mewah. Apa yang mau dicapai?," sindirnya.
Kalla menambahkan sebagian besar peningkatan APBD dialokasikan untuk operasional. Itu sebabnya, Wakil Presiden memerintahkan kepada semua kepala daerah agar mengalokasikan APBD untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Ternyata sebagian besar kenaikan APBD masuk ke operasional, yakni belanja pegawai ketimbang belanja publik," tegas Wapres. (jkt1/rev)
Baca Juga: Sependapat dengan JK, Hasto: Debat Saja Sudah Emosi, Bagaimana Jadi Pemimpin yang Baik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News