PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Perjuangan Ibu Kartini benar-benar berbuah. Salah satunya bisa kita saksikan pada Dra. Hj. Widyanayati, MM. Wanita cantik itu kini menduduki jabatan cukup strategis. Yaitu pemimpin Bank Jatim Cabang Ponorogo Jawa Timur.
Sebagai pimpinan Widyanayati cukup familiar dan enak diajak ngobrol. Ia juga sangat pintar beradaptasi, terutama dalam mimpin Bank Jatim di daerah. Buktinya, ia sudah menyiapkan program khusus untuk mendukung program bupati Ponorogo yang baru, Drs. H. Ipong Muchlissoni.
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Kamis (21/4) siang tadi, Fajar Arto, wartawan BANGSAONLINE.com di Ponorogo, bertandang ke Kantor Bank Jatim Cabang Ponorogo. Ada suasana berbeda di kantor Bank Jatim yang dipimpin Dra. Hj. Widyanayati, MM itu. Suasana ke-daerah-an cukup kental yang mencerminkan ke-indonesia-an. Maklum, Widyanayati bersama karyawannya sedang merayakan peringatan Hari Ibu Kartini. Mereka mengenakan kebaya atau pakaian khas daerah.
Nah, di sela-sela kesibukannya, wanita berparas cantik ini melayani Fajar Arto, wartawan BANGSAONLINE.com di Ponorogo untuk wawancara soal bank yang dipimpinnya.
”Bank Jatim sebagai bank mitra pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi selalu mengedapankan program pro-rakyat dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Kami pasti lebih unggul karena kami menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan percepatan pembangunan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya sembari mengatakan bahwa bank Jatim merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Adhy Karyono Optimistis Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 Antarkan UMKM Naik Kelas
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan profesionalitas dan independensi pelayanan masyarakat di bidang jasa keuangan, Bank Jatim diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Menurut dia, Bank Jatim selalu berorientasi pada visi dan misi dalam usahanya. ”Visi bank Jatim adalah menjadi bank yang sehat, berkembang secara wajar dan memiliki manajemen serta sumberdaya manusia yang profesional,” katanya.
Sedangkan misi Bank Jatim adalah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut membantu percepatan pembangunan daerah.
Baca Juga: Pemprov Menang 4 Gol dari Bank Jatim di Mendadak Soccer II, Adhy Karyono Jadi Starter Kemenangan
Menurut dia, bank Jatim berbeda dengan bank konvensional lainnya. Ditinjau dari saham, kata dia, Bank Jatim mayoritas milik pemerintah provinsi dan pemda. Sehingga keuntungannya dapat dinikmati dan dikembalikan pada daerah.
Sementara dalam pengembangan program divisi syariah, Bank Jatim baru akan memulai tahun depan.
Ia juga menjelaskan program unggulan Bank Jatim terkait dengan pinjaman lunak terhadap masyarakat. ”Dalam jangka waktu 14 hari pemohon langsung bisa cair,” katanya seraya mengatakan bahwa yang dikenal dengan program Jatim prioritas dan bagian dari program itu adalah prime custumer. ”Dapat hadiah dan hadiahnya bisa memilih sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Masuki Usia Ke-63, Adhy Karyono Dorong Bank Jatim Tingkatkan Inovasi Digital dan Keamanan Siber
Pada 2017 Bank Jatim Cabang Ponorogo mencanangkan program yang selaras dengan program Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni. ”Bank Jatim akan menyalurkan program kesehatan dan kebudayaan,” jelasnya.
Untuk program kesehatan, bank Jatim akan memberikan timbangan pada balita, sedang untuk program kebudayaan Bank Jatim akan membantu pengembangan kesenian Reog ponorogo.
Ia berharap ke depan Bank Jatim bisa memberikan pelayan lebih pada masyarakat Ponorogo dibanding bank-bank lain, terutama untuk menciptakan iklim yang sehat bagi kondisi perekonomian Ponorogo.
Baca Juga: Di E-Purchasing Award 2024, Pj Sekdaprov Jatim Serahkan 30 Piagam Penghargaan
Ia menegaskan bahwa Bank Jatim Ponorogo berbeda dengan bank konvensional lainnya dalam akad dan aspek legalitas, struktur organisasi, lembaga penyelesaian sengketa, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja serta corporate culture/budayanya.
Menurut dia, dengan pemberian bunga kredit yang rendah diharapkan para pengusaha kecil dan menengah bisa mengembangkan sentra usahanya. ”Otomatis ketika perekonomian daerah stabil perekonomian negara pun akan ikut stabil,” katanya. (jar/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News