BADUNG, BANGSAONLINE.com - Amokrane Sebet, warga negara Perancis, ditembak mati polisi di Bali, di bagian dada dan kepalanya. Dia ditembak mati lantaran membikin onar. Amok, pria berbadan gempal itu menyimpan sejumlah catatan buruk pada warga di sekitaran Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Hal ini terkuak usai polisi melakukan pendalaman yang menemukan bukti izin tinggal pelaku yang habis September 2015 lalu.
Baca Juga: Tolak Hubungan Badan, Istri di Sumenep Dicekik Suami Hingga Tewas
"Selain izin tinggal yang sudah habis September tahun lalu, juga diketahui ketika berkunjung ke restoran tidak pernah membayar," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, Senin (2/5).
Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Amok sendiri nekat melakukan perlawanan terhadap polisi yang hendak menjemput paksa dirinya. Amok keluar dari rumahnya di Jalan Pantai Berawa membawa sebilah pisau dan menyerang polisi yang sedang menjalankan tugasnya.
Seorang anggota polisi, Anak Agung Putu Sudi (39) meregang nyawa setelah mendapat 8 tusukan dalam aksi bengis Amokrane. Tusukan itu menghujam anggota polisi di bagian leher, dada hingga mengenai jantung. Tusukan juga ada di bagian paha.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas: Jangan Seperti Vina Cirebon
"Kurang lebih dua tahun pelaku tinggal di Bali. Dan selama itu, sering sekali membuat keonaran seperti tidak membayar di restoran dan mengatai warga dengan kata-kata, ‘I Kill You, Fuck You’ dan kata-kata kasar lainnya," ungkap Sugeng.
Sugeng mengaku, sebelum penangkapan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jendral Perancis. Pihaknya, ingin menemui baik-baik pelaku yang dikabarkan pernah menyobek surat panggilan oleh Polsek Kuta Utara.
"Nah itu dia, pelaku membawa pisau, menyerang polisi hingga anggota kami meninggal. Tadi juga kami sempat memberikan tembakan peringatan. Pelaku yang membawa pisau itu menusuk anggota kami di beberapa bagian tubuh. Karena tembakan peringatan tidak dihiraukan, maka kami tembak dengan peluru tajam," tukasnya.
Baca Juga: Kedua Orang Tua Balita yang Tewas Terkubur di Kediri Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka
Bendesa Adat Canggu, I Nyoman Sujapa, menyatakan, jika penangkapan polisi ini juga bagian dari pengaduan masyarakat. Menurutnya, polisi sudah memberikan peringatan-peringatan yang tidak dihiraukan pelaku.
"Ada upaya perlawanan kalau dari informasi warga di sini, jika bule ini memang terkenal meresahkan," katanya.
Dijelaskannya, bengalnya Amok itu yakni sering membuat keributan, kata-katanya kasar, dan info terbaru jika belanja di mini mart atau restoran tidak pernah membayar.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Curi Pisang, Pria di Probolinggo Nekat Bacok Tetangganya
"Itu informasi yang dikeluhkan warga kepada saya. Dan memang warga di sini sangat resah dengan bule tersebut," katanya. (trb/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News