BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dalam kurun waktu lima bulan, atau sejak bulan Januari hingga Mei 2016 ini, di Kabupaten Bojonegoro tercatat ada sebanyak 10 orang meninggal dunia karena gantung diri. Rata-rata mereka yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis itu karena terbentur ekonomi dan frustrasi.
Data dari Polres Bojonegoro menyebutkan, 10 kasus korban gantung diri itu tersebar di beberapa kecamatan di Kota Ledre, seperti Kecamatan Kanor, Kedungadem, Kapas dan Ngraho. Di kecamatan Kanor misalnya ada dua kejadian gantung diri yang disebabkan frustrasi karena tekanan ekonomi.
Baca Juga: Diduga Kecanduan Game Online, Pegawai BMT NU di Bojonegoro Gantung Diri dan Tinggalkan Wasiat
"Di kecamatan Kapas ada korban yang frustrasi karena penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh," ujar Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP Suyono, Rabu (11/5).
Selain itu, kasus gantung diri menonjol lainnya terjadi di Kecamatan Ngraho. Di situ ada empat orang yang tewas gantung diri. Penyebabnya pun sama, karena terbentur ekonomi dan frustrasi.
"Rata-rata yang melakukan hal itu dari kalangan warga miskin. Usianya mulai muda hingga tua, tapi kebanyakan orang tua," tandasnya.
Baca Juga: Dua Warga Bojonegoro Tewas Bunuh Diri Tenggak Arak Oplosan Fanta dan Obat Flu, Makamnya Dibongkar
Banyaknya kasus bunuh diri tersebut mengindikasikan bahwa kondisi sosial (psikologi sosial), kesehatan dan kesadaran masyarakat Bojonegoro rendah. Warga-warga miskin perlu mendapat perhatian dari aparatur pemerintah terkait masalah-masalah yang dihadapi. Sehingga kasus bunuh diri dapat berkurang, bahkan tidak ada lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News