LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggelar open SAR untuk mencari dua pendaki asal Cirebon yang tersesat setelah melakukan pendakian ke puncak Mahameru. Kedua pendaki yang hilang, yakni Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon.
"Sesuai protap, Open SAR diberlakukan untuk waktu yang tidak ditentukan, meski standarnya digelar selama tujuh hari dan bisa diperpanjang. Namun pencarian akan dilakukan sampai kedua survivor ditemukan," kata Kapolsek Senduro, AKP Jaman, Minggu (22/5).
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Tim pencarian, terdiri dari TNBTS, Saver, Porter, BPBD, Polsek Senduro dan Polres Lumajang serta Tim SAR Kabupaten. Tim pencarian ini berangkat bertahap sejak kemarin malam hingga tim terakhir diberangkatkan pukul 07.00 WIB kemarin pagi.
"Dari penyisiran melalu treking penjejakan sampai puncak Mahameru, sejauh ini dilaporkan tidak ada tanda-tanda ditemukannya korban," ungkapnya.
Dengan penetapan Open SAR ini, kata AKP Jaman, jalur pendakian Semeru juga langsung ditutup total sampai batas waktu tidak ditentukan. Pendaki yang sudah berapa di dalam kawasan, itu, sejak tadi malam langsung diminta turun untuk sterilisasi. Hal itu untuk mempermudah pencarian terhadap kedua survivor tersebut. "Ada sekitar 50 pendaki yang diperintahkan turun. Dan saat ini para pendaki sudah berapa di Ranupane," terangnya.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Sementara itu, empat pendaki yang menjadi anggota rombongan kedua survivor yang hilang, masing-masing Ketua Rombongan Sukron, Ahmad Khaerudin, Lindianasari dan Rizatul Rizki saat ini masih berada di Pos Resort TBNTS Ranupane untuk menunggu hasil pencarian yang dilakukan tim gabungan.
Terkait kemungkinan lokasi tersesatnya kedua survivor, AKP Jaman juga menjelaskan, jika arah turun dari puncak Mahameru ketika salah mengambil jalur, bisa menuju ke kawasan Jurang Blank 75, wilayah paling rawan di puncak Semeru dengan lokasi tebing yang mengarah ke jurang dengan kedalaman 75 meter. Kawasan ini kerap menjadi lokasi pencarian bagi pendaki yang tersesat. (ron/rus/sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News