TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kerapnya mendapat keluhan dari masyarakat terkait kerusakan jalan RT atau jalan lingkungan, Bupati Trenggalek Emil Dardak memutuskan untuk melipatgandakan ADD hingga lima kali lipat.
Bupati Trenggalek mengatakan, sejak tahun 2015 dana APBD yang disalurkan ke pemerintah desa melalui skema alokasi dana desa (ADD) yang awalnya dalam kisaran Rp 17 miliar, ditingkatkan menjadi sekitaran Rp 100 miliar. “Belum lagi dana dari APBN,” kata dia.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Dia berharap, dana itu dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur secara gotong royong (swakelola), sehingga menciptakan lapangan kerja dan mendorong sinergi dengan peran serta masyarakat desa.
“Tahun inikami mempercepat awal pencairan Alokasi Dana Desa, yang sebelumnya pertengahan Mei menjadi awal Maret. Dan Dana Desa dari APBN yang sebelumnya pertengahan Agustus menjadi akhir April. Ini agar desa-desa bisa lebih efektif membangun,” tandas dia.
Diharapkan desa lebih aktif merencanakan kegiatan pembangunannya, dengan menyusun RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) & APBDes (Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa) serta mengelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Ini merupakan peningkatan tanggung jawab yang cukup drastis bagi pemerintah desa, sehingga para Kepala Desa yang kesulitan, langsung beradaptasi," ungkap Bupati lewat Akun FB.
Diterangkan Emil, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dirjen Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat Desa, Prof Ahmad Erani Yustika, untuk meningkatkan efektivitas Desa Membangun.
Diapresiasi program Desa Adopsi, dimana para akademisi asal Trenggalek yang sekarang menjadi guru besar dan akademisi, di kota-kota besar seperti Malang dan Yogyakarta, akan turut mendampingi desa, untuk memperkuat kapasitas mengelola pembangunan yang lebih kompleks.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wabup Trenggalek Buka TMMD Ke-120
Pemkab telah memulai dengan 10 desa di wilayah timur laut, dibina 10 profesional asal Trenggalek yang kini berkiprah di Malang. Serta 10 desa di wilayah barat daya dibina 10 profesional asal Trenggalek yang kini berkiprah di Yogyakarta. (man/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News