BLITAR, BANGSAONLINE.com - Menu takjil yang biasanya menjadi makanan khas saat berbuka puasa seperti kolang kaling, cincau, es dawet, dan berbagai makanan ringan di pusat takjil kota Blitar ternyata beberapa di antaranya mengandung zat berbahaya seperti boraks dan formalin. Hal itu diketahui pasca tim dari Dinas Kesehatan kota Blitar, bersama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya melakukan sidak di jalan Ahmad Yani, Rabu (15/6) sore lalu.
Menurut keterangan I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya, dari sekitar 39 sampling takjil berupa makanan dan minuman yang dijual di sana mengandung bahan berbahaya yang tidak layak dikonsumsi. Di antaranya borak, formalin pada makanan jenis kerupuk, cimol, basreng, mie, dan ikan bakar. Sementara rodamin B, dan pewarna tekstil ditemukan pada sampel minuman seperti es campur, es cincau dan es kopyor.
Baca Juga: Senyum Merekah Jamaah Pengajian Wisata Kampung Coklat Blitar Usai Dapat THR
"Tadi kita membeli beberapa makanan dan minuman dari para pedagang di sini, dan setelah dilakukan tes cepat terbukti beberapa sampel itu mengandung bahan kimia berbahaya," ungkap I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa usai melakukan sidak.
Setelah dinyatakan positif mengandung zat berbahaya, tim Dinkes dan BBPOM mendatangi penjual makanan tersebut dan didata untuk dilakukan pembinaan. "Kami hanya mengingatkan untuk selanjutnya akan diambil tindakan dengan pembinaan oleh Dinkes setempat," imbuhnya.
Menurutnya, salah satu faktor masih beredarnya makanan berbahaya di pasaran tersebut karena bebasnya jual-beli zat-zat kimia berbahaya seperti formalin dan pewarna tekstil. "Memang di kita masih mudah mendapatkan bahan-bahan kimia seperti itu," ujarnya.
Baca Juga: Ini Agenda Pj Gubernur Jatim saat Safari Ramadan di Kabupaten Blitar
Dengan temuan itu ia mengingatkan agar masyarakat lebih selektif dan berhati-hati saat hendak membeli makanan ataupun minuman untuk takjil. Pasalnya mengkonsumsi bahan makanan atau minuman yang terlalu banyak mengandung bahan kimia dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan kanker dan gangguan kesehatan lainnya.
"Ya tentu saja jika dikonsumsi berlebihan dan dalam dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan," pungkasnya. (tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News