Tak Jera Ketuk Hati Pemerintah, Honorer K2 Sumenep Minta Insentif Dinaikkan

Tak Jera Ketuk Hati Pemerintah, Honorer K2 Sumenep Minta Insentif Dinaikkan Ketua Forum Honorer K2 (FHK-2) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman. foto: RAHMATULLAH/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Tenaga honorer kategori 2 (K2) di Kabupaten Sumenep tak pernah jera mengetuk hati pemerintah agar memerhatikan nasibnya. Honorer K2 berharap pemerintah daerah menaikkan insentif, karena honor yang diterima selama ini dirasa tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ketua Forum Honorer K2 (FHK-2) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman, menuturkan kehidupan tenaga honorer K2 cukup miris. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, K2 seringkali menghutang, karena insentif yang diberikan pemerintah tidak cukup. Padahal keberadaan K2 sangat membantu kerja pemerintah.

“Teman-teman tidak punya cara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kami terpaksa menghutang,” keluhnya, Rabu (22/6).

Rahman mengatakan insentif sebesar Rp 250 ribu per bulan memang tidak masuk akal bisa mencukupi biaya hidup, karena harga barang-barang kebutuhan mahal sekali. Dia mengaku cukup iri kepada tenaga honorer kontrak di Kabupaten Jombang. Katanya, honor honorer di Jombang diyakini sudah mencukupi biaya hidup, terendah sebesar Rp 800 ribu dan tertinggi sebesar Rp 1,5 juta.

“Kami berharap Pemkab Sumenep meniru di Jombang, sehingga kami bisa fokus bekerja tanpa memikirkan soal biaya hidup lagi,” tutupnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sumenep, Titik Suryati, memaparkan Pemkab akan mempertimbangkan permintaan itu, sebab jumlah honorer K2 sangat banyak, mencapai 1.766 tenaga.

“Jika kemudian insentif itu dinaikkan, maka belanja pegawai akan membengkak, apalagi belanja pegawai sudah menyedot anggaran 62 persen dari total anggaran yang ada.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO