BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dua hari ini, Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7), ada dua orang meninggal dunia di Bojonegoro. Keduanya meninggal dengan cara gantung diri. Penyebabnya karena cek-cok rumah tangga dan dilaporkan menyetubuhi anak kecil.
Kemarin, Yadi (55), warga Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, ditemukan gantung diri di pohon mente, tengah hutan Petak 164 RPH Sukun Gondang. Petani itu nekat gantung diri karena merasa ketakutan setelah dicari polisi untuk dimintai keterangan. Sebab, korban dilaporkan telah melakukan tindakan persetubuhan terhadap bocah di bawah umur.
Baca Juga: Diduga Kecanduan Game Online, Pegawai BMT NU di Bojonegoro Gantung Diri dan Tinggalkan Wasiat
Sementara itu pagi tadi, Minggu (10/7), juga ditemukan korban meninggal dunia atas nama Rakiman (45). Warga Dusun Plimping, Desa/Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro itu ditemukan tewas menggantung di kamar belakang rumah korban.
Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP Suyono menceritakan, korban bunuh diri karena diduga terbakar cemburu. Sebab, istrinya sering telepon dan SMS-an dengan pria idaman lain. Awalnya, korban dan istrinya sempat cek-cok hingga handphone istrinya dibanting.
"Korban dan istrinya cek-cok sejak Jumat kemarin. Istrinya sempat meninggalkan rumah. Kemudian pagi tadi korban ditemukan meninggal dunia di rumah belakang," jelasnya.
Baca Juga: Dua Warga Bojonegoro Tewas Bunuh Diri Tenggak Arak Oplosan Fanta dan Obat Flu, Makamnya Dibongkar
Korban ditemukan kakaknya saat hendak mengambil barang-barang milik istri korban. Kemudian penemuan jasad korban itu dilaporkan kepala desa dan diteruskan ke Polsek Tambakrejo.
"Korban gantung diri menggunakan tali tampar berwarna biru dengan panjang dua meter," jelasnya.
Hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya bekas luka penganiayaan. Korban dipastikan meninggal dunia akibat gantung diri. (nur/rev)
Baca Juga: Pamit Mau Hajatan, Pria di Ngraho Bojonegoro Kendat di Pohon Asam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News