PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) tewas usai tertabrak truk pengangkut sapi di jalur pantura Desa Pajurangan Kecamatan Gending, Selasa (19/7).
Dari informasi yang dihimpun, Kecelakaan tersebut merenggut nyawa Angger Pangestu (21), warga Kecamatan Babat, Lamongan dan Kristina Dian Kartika (21) warga Kecamatan Dander, Bojonegoro. Angger Pangestu tercatat sebagai mahasiswa jurusan Antropologi Fakultas Fisip, sedangkan Kristina Dian Kartika di Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Informasi yang dihimpun, usai menghadiri acara penyambutan mahasiswa KKN Unair di pendopo Kabupaten Probolinggo, keduanya hendak menuju ke lokasi KKN Unair Surabaya di Kecamatan Banyuanyar. Kedua korban memilih berpisah dari rombongan bus karena menggunakan sepeda motor bernopol W 4239 ZB.
"Mereka berangkat menggunakan tiga motor bersama mahasiswa lainnya, padahal mahasiswa yang lainnya memilih untuk naik bus rombongan yang berangkat dari kampus Surabaya," ungkap salah satu rekan korban Avyan Septiandanu (21).
Namun naas, sesampai di timur SPBU Desa Pajurangan, sekitar pukul 13.30, motor keduanya tertabrak satu unit truk colt diesel bernopol N 8914 UN yang dikendarai Riyadi (46) warga Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan, yang disebut melaju kencang dari arah timur.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo Ipda Siswandi mengungkapkan, truk yang dikendarai Riyadi saat itu berusaha mendahului truk tronton dan memakan badan kanan jalan. Riyadi tak bisa mengendalikan laju truknya saat melihat ada motor korban dari arah sebaliknya. Truk Riyadi menabrak kedua mahasiswa yang mengendarai motor tersebut.
"Dua korban meninggal setelah dirawat di Puskesmas Gending karena mengalami luka serius di bagian kepala. Keduanya sama-sama mengalami luka di kepala. Korban langsung dilarikan ke ruang jenazah rumah sakit Waluyo Jati Kraksaan, untuk di visum," ujar Siswandi.
Jenasah keduanya kemudian dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk diotopsi. Hasilnya diketahui, jika penyebab kematian dari kedua korban diakibatkan pendarahan hebat di bagian kepala bagian belakang hingga bagian tempurung kepalanya mengalami retak.
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Polisi sendiri telah mengamankan barang bukti motor korban dan truk untuk kepentingan penyidikan dan juga menunggu hasil olah TKP dan keterangan dari para saksi mata dilokasi kejadian. (dtc/wtb/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News