Tak Layak, Disperta Bangun RPH Baru di Jetis

Tak Layak, Disperta Bangun RPH Baru di Jetis Kondisi RPH di Jl Sumatera 1 Ponorogo yang sudah tidak layak.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang terletak di Jalan Sumatera, dinilai tidak layak dan dekat dengan pemukiman padat penduduk. Untuk itu, RPH tersebut akan dipindahkan ke Kecamatan Jetis, yang saat ini sudah dalam tahap pembangunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir Harmanto, saat dimintai keterangannya, kemarin. “Anggaran pembangunan RPH yang baru Rp 2,7 miliar. Harapannya dalam pembanguan 5 bulan kedepan dapat berjalan dengan lancar, sehingga Ponorogo mempunyai RPH yang layak,” ujar Ir Harmanto.

Baca Juga: Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo, Gubernur Khofifah Resmikan 56 Huntara

Selama ini, para jagal menyembelih di RPH di Jalan Sumatera. "Sebagian menyembelih di rumahnya sendiri, sehingga kita tidak bisa memantau secara langsung," sambung Ir Harmanto.

Kasi Bina Perlindungan Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian Ponorogo, drh Siti Barokah menambahkan, pembangunan RPH yang baru ini dikerjakan oleh kontraktor dari Surabaya dengan kontrak pengerjaan 5 bulan dengan dana DAK dari Kementerian Pertanian. Ini untuk memenuhi amanah uu 41 tahun2014, yang intinya setiap Kabupaten harus mempunyai RPH,” ujarnya.

Rata-rata setiap hari, RPH di Jalan Sumatera memotong 3 ekor sapi. Selebihnya dipotong di rumah jagal masing-masing. "Harapannya, nanti semua jagal menyembelih hewan ternaknya di RPH yang baru, sehingga pemerintah akan bisa mengontrol, terutama para jagal jangan sampai memotong sapi betina, karena dilarang di undang-undang. Yang kedua bisa menyediakan daging yang ASUH, (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Kemudian, yang terakhir bisa mengontrol persebaran penyakit terutama antraks," urai Siti.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Apresiasi Kirab Budaya Grebeg Tutup Suro di Ponorogo

“Ke depan, agar semua bisa berjalan lancar, kami juga mengusulkan untuk menambah dokter hewan. Selama ini kita hanya bertiga, selebihnya tenaga harian lepas. Selanjutnya kami juga mengusulkan untuk mendirikan puskeswan, karena di Ponorogo baru ada 4, sedangkan idealnya sesuai dengan jumlah kecamatan, yaitu 21 puskeswan,” harapnya. (yah/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO