PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Probolinggo masih tinggi. Tahun 2014 lalu, AKI mencapai 130,51/100.000 Kelahiran Hidup (KH) atau 24 ibu dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 140,62/100.000 KH atau setara 26 ibu meninggal dunia.
Sedangkan AKB tahun 2014 lalu mencapai 12,78/100.000 KH atau 235 bayi dan tahun 2015 meningkat menjadi 13,08/1000 KH atau 242 bayi meninggal.
Baca Juga: Flu Singapura Serang Kota Probolinggo, 10 Warga Positif Terserang
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr Moch. Asjroel Sjakrie. “Untuk tahun 2016, hingga bulan Juni, AKI sebanyak 10 orang dan AKB sebanyak 111 orang. Hal ini menjadi komitmen kita bersama untuk menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Probolinggo,” katanya, Selasa (9/8).
Menurut dr Asjroel, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus berupaya mendukung program kesehatan ibu dan anak melalui ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat kesehatann dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara aman, bermutu dan terjangkau. Program ini terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan.
“Oleh karena itu, kami berupaya agar semua desa sudah ada bidan desanya. Dengan demikian, akses ibu dan anak mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas. Untuk itu bidan harus siap memberikan pelayanan di masyarakat dengan cepat dan optimal kapanpun masyarakat membutuhkan pertolongan,” tegasnya.
Baca Juga: Probolinggo Darurat HIV/AIDS, Dinkes Lamban, Penderita Capai 190 Orang
Asjroel menambahkan, keselamatan dan kesehatan ibu maupun bayi membutuhkan pelayanan yang berkualitas. Untuk itu bidan harus selalu meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya melalui pelatihan, on the job training atau seminar baik yang dibiayai pemerintah daerah maupun mandiri.
“Wajib hukumnya semua bidan memberikan pelayanan sesuai protap atau strandard pelayanan maupun kode etik pelayanan. Sehingga keselamatan ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat pemerintah sudah berupaya untuk selalu mengedepankan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan bayi yang mempunyai peranan dalam peningkatan IPM di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (ndi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News