Gerakan Ekonomi Islam Nusantara Dideklarasikan di Haul Ke-45 Mbah Wahab di Jombang

Gerakan Ekonomi Islam Nusantara Dideklarasikan di Haul Ke-45 Mbah Wahab di Jombang Penandatanganan deklarasi ekonomi islam nusantara di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu (13/8) malam. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Gerakan Ekonomi Islam Nusantara resmi dideklarasikan di akhir acara pengajian peringatan Haul Ke-45 KH Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) di depan halaman Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, Sabtu (13/8) malam. Gerakan Ekonomi Islam Nusantara tersebut merupakan kelanjutan dari gagasan Nahdlatut Tujjar Mbah Wahab sebelum mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).

Deklarasi tersebut, secara simbolis dilakukan dengan penandatanganan oleh Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj, serta KH Hasib Chasbullah salah satu Putra Mbah Wahab.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

"Syirkah inan ini, sebenarnya sudah berdiri sejak lama. Sebagai kelanjutan dari Nahdlatut Tujjar, gagasannya mbah Wahab. Yaitu gerakan pedagang, santri, yang betul-betul mandiri dalam bidang dan tidak bergantung kepada siapa pun. Nah, semangatnya kita hidupkan lagi dengan nama lain Deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara," kata Said di PPBU Tambak Beras Jombang.

Tujuan dari Deklarasi Ekonomi Nusantara tak lain untuk meningkatkan kemandirian serta kesejahteraan warga NU. Sebab, tak bisa dipungkiri, hingga kini masih banyak warga nahdliyin dalam kekurangan. Sehingga diharapkan, dengan adanya gerakan ini, warga NU bisa bahu-membahu satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidupnya.

"Kita ingin memberikan advokasi terhadap warga NU yang miskin. Dengan gerakan ini, kita akan lakukan pemberdayaan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya," imbuhnya.

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

Selama ini, banyak warga NU yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Seperti kalangan pesantren. Hingga kini, pemerintah tidak pernah mengalokasikan anggaran bagi pendidikan pesantren. Padahal, selama sumbangsih pesantren terhadap bangsa sangat luar biasa.

"Coba bayangkan, pesantren tidak ada alokasi dari APBN. Apa dosanya coba, sama-sma lembaga pendidikan. Santri tidak dapat raskin. Santri naik bis kota, damri, KA tidak dapat diskon. Tapi kalau pelajar di diskon. Dosanya apa sih santri itu ko sampai didiskriditkan dengan siswa sekolah resmi," terangnya.

Dalam waktu dekat, PBNU akan segera menginventarisir seluruh pengusaha-pengusaha dari kalangan nahdliyin sebagai tindak lanjut deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara ini. Dari itulah kemudian program yang diambil dari gagasan Mbah Wahab ini bisa terwujud.

Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah

"Kita menghimpun dulu pedagang-pedagang NU. Ada banyak yang sudah sukses sebenarnya. Ada yang punya pabrik solar cell, ada yang punya pabrik CPO, tinggal dikonsolidasikan saja. Pada dasarnya ini nanti pemberdayaan bentuknya," tandasnya. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO