JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Tiba-tiba peringatan peneliti dari Jepang Masako Kuranishi kini muncul lagi dan bahkan meluas di media sosial dan group-grup WA. Peneliti dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang itu mengingatkan bangsa Indonesia agar hati-hati terhadap investasi dan ekspansi Cina yang berniat buruk untuk menguasai Indonesia.
Tak jelas, apakah peringatan Masako Kuranishi ini meluas karena kini gelombang warga Cina yang masuk ke Indonesia kian besar atau justru kiarena pemerintahan Jokowi lagi gonjang-ganjing akibat ekonomi tak kunjung pulih. Atau karena prediksi Masako Kuranishi benar terutama soal penguasaan kereta api cepat?
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
Padahal peringatan Masako Kuranishi itu disampaikan pada tahun 2015. Peringatan Masako Kuranishi pernah dilansir Tribunnews.com pada 25 Novemper 2015. Di bawah ini bangsaonline.com memuat lengkap:
Peneliti Jepang Masako Kuranishi dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang, Masako Kuranishi, mengingatkan Indonesia agar sangat hati-hati terhadap gerakan Cina di Asia terutama di Indonesia.
Jangan sampai salah langkah Indonesia kalau tak mau negeri Nusantara ini berantakan nantinya gara-gara Cina
Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
"Cina punya rencana atau konsep besar sejak Oktober 2013 terhadap Asia, yaitu Maritime Silk Road atau sering dijuluki One Belt One Road, yang dilemparkan ide ini oleh Xi Jinping. Secara kasar bisa dikatakan munculnya hegemoni Cina terhadap negara-negara di Asia," ujarnya.
Di Indonesia, menurutnya dimulai dari penguasaan Shinkansen (kereta api peluru atau cepat), "Bukan hanya soal Shinkansen, tetapi daerah yang dilewati dan sekitarnya akan dan harus dikuasai pihak Cina walaupun perusahaan patungan 60% Indonesia dan 40% Cina. Tapi Cina yakin Indonesia akan kesusahan bayar sehingga penguasaan mayoritas perusahaan nanti akan dilakukan Cina. Demikian pula tenaga kerja yang dikerahkan semua akan diturunkan dari Cina . Tenaga kerja Indonesia hanya sedikit dan yang tak penting yang terlibat dalam proyek kereta api cepat itu itu," katanya.
Mengapa demikian? Kalau Cina sudah menguasai jalur Shinkansendan sekitarnya akan mudah bagi mereka untuk semakin merealisasi konsep One Belt One Road tersebut yang akan berlanjut ke negara Asia lainnya.
Baca Juga: Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya
Sementara Indonesia akan kacau karena "kekuasaan" uang Cina di jalur tersebut, akan membuat resah masyarakat sekitar yang mungkin dipaksa mengungsi dengan dalih demi keamanan jalur cepat kereta api.
Masyarakat akan mengeluh dan jadi sasaran juga adalah keturunan Cina di Indonesia dan kembali huru hara besar Anti Cina akan muncul lagi di Indonesia. Masalah SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan) akan kembali meruncing di Indonesia.
Itu baru satu hal, tambahnya. Hal lain adalah pinjaman dari AIIB dan atau langsung dari Bank Perkembangan Cina (CDB) miliaran dolar AS yang membuat Kuranishi bingung.
Baca Juga: Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
"Kok Indonesia mau menerima pinjaman besar sekali dari Cina dengan bunga besar sampai 2% setahun ya? Padahal Jepang bisa memberikan pinjaman 0,1% per tahun. Benar-benar tidak mengerti," katanya.
Artinya apa? Menurutnya, Cina sengaja membuat berbagai kemanisan saat ini kepada Indonesia, karena setelah pinjam, Cina sadar Indonesia mungkin akan mengalami kesulitan pengembalian uang hutang sehingga jadi terikat semakin kuat kepada Cina , "Dari sanalah Cina akan semakin menguasai Indonesia," ujarnya.
Satu hal lagi yang menarik adalah upaya Cina mendekati Indonesia saat ini karena sangat butuh dukungan Indonesia akan kasus Laut Cina Selatan, pulau-pulau buatan Cina yang mendapat banyak protes dari banyak negara di Asia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang .
Baca Juga: WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
"Dengan kemanisan yang diberikan kepada Indonesia diharapkan Indonesia dapat membantu Cina menghadapi gelombang protes masyarakat Internasional terhadap pembuatan pulau buatan Cina tersebut yang praktis nantinya akan sangat menyulitkan masyarakat Internasional," katanya.
Jalur pulau buatan Cina tersebut saat ini masih banyak dilewati jalur kapal tanker dan perdagangan internasional karena memang kawasan internasional.
Cina punya rencana kalau sudah terbentuk kawasan Laut Cina Selaan dikuasainya, maka tertutup jalur tersebut, tidak lagi menjadi kawasan internasional dan semua yang lewat harus dapat ijin dari Cina
Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik
"Itulah beberapa hal di balik layar mengapa Cina sangat manis terhadap Indonesia belakangan ini. Namun yang rugi adalah Indonesia apabila tidak hati-hati dengan Cina terutama besar kemungkinan munculnya kerusuhan Anti Cina di Indonesia yang menghantam orang Indonesia sendiri khususnya keturunan Cina," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News